JAKARTA, KOMPAS.com - Ryan (43) telah menjadi pelanggan setia Toko Buku Gunung Agung Kwitang sejak masih duduk di bangku kelas 3 SMP.
Kepada Kompas.com, Ryan menilai toko yang terletak di Jalan Kwitang Nomor 38, Senen, Jakarta Pusat, itu sebagai bagian dari dunianya.
Sebab, Toko Gunung Agung kerap menjadi tempat nongkrongnya dari zaman sekolah hingga kuliah.
Baca juga: Toko Buku Gunung Agung Kwitang, Riwayatmu Kini...
“Waktu SMU, les bimbel di daerah Salemba (lalu) sering mampir ke situ. Baca komik gratis, kalau enggak, baca majalah. Atau buku-buku asing yang gambarnya bagus-bagus,” jelas Ryan.
“Kalau lagi malas baca buku, lihat-lihat peralatan lukis atau gambar teknik. Lihat alat musik dan lainnya,” sambung Wira yang kini bekerja sebagai pegawai swasta itu.
Tidak hanya di Toko Gunung Agung, Ryan juga memiliki kenangan di sebuah restoran cepat saji yang terletak di lantai bawah.
“Di bawahnya ada A&W. Beli root beer plus es krim,” kata dia.
Baca juga: Setelah 70 Tahun, Toko Buku Gunung Agung Harus Tutup Semua Outlet dan PHK Karyawan
Salah satu pengalaman berkesan lain bagi Ryan, ia pernah jalan kaki dari toko Gunung Agung ke rumahnya di rumah susun Tanah Abang saat kerusuhan Mei 1998.
Jaraknya sekitar enam kilometer.
“Awalnya saya naik bus ke tempat les waktu kerusuhan. Di tempat les pulang cepat, pas pulang sudah enggak ada bus. Jadi mampir ke situ (Toko Gunung Agung) sebentar. Terus akhirnya tutup cepat (juga) karena kerusuhan,” papar dia.
Banyak kejadian berkesan yang membekas di hati Ryan jika mengingat Toko Gunung Agung. Bahkan, hal sederhana seperti melihat pemandangan di bawah dari jendela kaca lantai tiga.
“Di lantai atas bisa lihat-lihat pemandangan di bawah. Bangunannya kan kaca,” tutur dia.
Baca juga: Terus Merugi, Toko Buku Gunung Agung Akan Tutup Semua Outlet-nya
“Suka lupa waktu kalau di sana,” lanjut Ryan.
Terkait pengumuman keseluruhan outlet akan ditutup di akhir tahun 2023, Ryan masih berharap Toko Gunung Agung dapat bertahan.
“Kalau bisa jangan ditutup. Mungkin ada pengusaha lain yang mau beli atau suntik modal,” imbuh dia.
Untuk diketahui, PT Gunung Agung Tiga Belas yang menaungi Toko Buku Gunung Agung mengumumkan akan menutup semua cabang toko atau outlet-nya di berbagai kota karena terus menderita kerugian.
Penutupan sebagian outlet sudah dilakukan sejak 2020. Beberapa toko buku yang ditutup berada di Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.
Baca juga: Direksi Toko Buku Gunung Agung: Kita Tidak Dapat Bertahan...
Teranyar, manajemen memastikan akan menutup semua toko buku yang tersisa pada 2023. Keputusan ini terpaksa dilakukan karena biaya operasional tidak bisa ditutup dari pendapatan penjualan buku.
"Keputusan ini (Toko Buku Gunung Agung tutup) harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar," kata manajemen PT Gunung Agung Tiga Belas dalam keterangan resminya, Minggu (21/5/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.