Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Ayah-Anak Hanyut di Selokan Pamulang, Jenazah Anak Ditemukan di Hari Ulang Tahunnya

Kompas.com - 24/05/2023, 06:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa D balita berusia 4 tahun bersama ayahnya, R (37). Keduanya hanyut terseret arus selokan di dekat rumah mereka di Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu (21/5/2023) petang.

Peristiwa tragis ini bermula saat wilayah rumah R dilanda hujan deras pada Minggu sore. Sekitar pukul 17.00, D bermain hujan bersama kakaknya, H, serta lima temannya di wilayah tempat tinggal mereka.

Namun, tak disangka D terpeleset dan masuk ke selokan sedalam lebih dari satu meter dengan ukuran lebar hampir dua meter.

Seketika, D hanyut terbawa derasnya arus selokan yang cukup kencang. Di saat hujan deras, kedalaman selokan pun bertambah hingga dua meter.

Baca juga: Nasib Nahas Anak dan Ayah Hanyut di Selokan, Keduanya Ditemukan Meninggal Dunia

"Kronologinya bahwa anak ini sedang bermain lalu terpeleset di selokan terbawa arus dan kebetulan kemarin hujan," Kepala Pelaksana Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel Sutang Supriyanto, Senin (22/5/2023).

R yang tahu anaknya terseret arus pun langsung menceburkan dirinya ke selokan yang sama untuk menyelamatkan buah hatinya.

Sayangnya R tak kuat melawan kuatnya arus sehingga turut hanyut terbawa derasnya aliran air selokan.

Sutang mengatakan, jasad pasangan ayah-anak ini baru ditemukan sehari selang kejadian nahas tersebut.

Baca juga: Anak dan Ayah Hanyut di Pamulang, Satu Ditemukan Meninggal Dunia

R ditemukan meninggal dunia 3 kilometer dari lokasi kejadian. Adapun jasad D ditemukan 4,5 kilometer dari lokasi kejadian, dalam posisi telungkup dan tersangkut ranting di kali Pesanggrahan.

Jasad ditemukan di hari ulang tahun

Jasad D ditemukan pada Senin (22/5/2023), tepat di hari ulang tahunnya yang keempat.

"D hari ini ultah, sebelum dia meninggal dia sempat bilang, 'Mama, nanti beli kue ya', dijawab iya sama Mamanya, tetapi Allah berkehendak lain," kata Wewen (51) nenek D saat ditemui di rumahnya bilangan Pondok Cabe.

Kepada Kompas.com, Wewen mengenang keseharian yang ia jalani bersama cucunya D. Berulang kali Wewen menceritakan sifat D yang supel dan periang.

Baca juga: Balita yang Hanyut di Selokan Pamulang Berulang Tahun Hari Ini, Sempat Minta Kue Ultah

"Anaknya ceria kok, cerewet, banyak temannya, cuma ngomongnya belum jelas banget," kata Wewen.

Sebelum cucunya meninggal, tutur Wewen, D kerap mengatakan hal yang tidak biasa seperti keseharian.

"Memang ada firasat sebelum hari ini, suka ngomong yang enggak biasa dia omongin. Sempat bilang 'Mama, Papa nanti beli mobil dua, beli rumah, beli TV dua ya', dijawab orangtuanya iya kalau ada rezeki," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com