Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Tutup "U-turn", Ini Langkah Dishub DKI Atasi Macet di Jalan Antasari

Kompas.com - 25/05/2023, 13:50 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta batal menutup putaran balik atau u-turn di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, karena mendapat protes keras dari warga sekitar. 

Meski demikian, Dishub DKI tetap berupaya mengatasi macet di Jalan Pangeran Antasari dengan cara lain.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo berujar, jajarannya kini hendak mengevaluasi kegiatan lalu lintas (traffic) di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.

Menurut dia, evaluasi dilakukan untuk mencari solusi atas kemacetan yang terjadi di Jalan Pangeran Antasari.

"Kami akan evaluasi dulu terkait kondisi traffic di sana sambil dicari alternatif untuk mengurangi kepadatan di jalan yang akan ke Antasari," tuturnya kepada awak media, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Datangi Petugas yang Tutup U-turn di Jalan Antasari, Warga: Buka Pembatas Jalannya!

Ia mengakui bahwa Jalan Pangeran Antasari kerap dipadati kendaraan bermotor saat pagi hari.

Sebab, menurut Syafrin, pengendara kendaraan roda empat langsung turun di Jalan Pangeran Antasari setelah keluar dari Tol Desari.

Dengan demikian, muncul kepadatan kendaraan bermotor di Jalan Pangeran Antasari.

"Kan kita pahami, dengan adanya Tol Desari, pada pagi hari, itu yang dari tol langsung numpuk di depan simpang Antasari," sebut dia.

Apa pun solusi yang diambil nantinya, Syafrin memastikan Dishub DKI tak akan menutup akses putar balik di Jalan Pangeran Antasari.

Sebab, Dishub mempertimbangkan suara warga sekitar yang sempat menolak saat u-turn di Jalan Pangeran Antasari ditutup.

"Yang di Antasari, mengingat ada penolakan dari warga, kami tidak laksanakan terlebih dahulu," sebutnya.

Baca juga: Diprotes Warga, Beton Penutup U-turn Jalan Pangeran Antasari Akhirnya Dibongkar

Diberitakan sebelumnya, penutupan u-turn di Jalan Pangeran Antasari sempat diprotes warga.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Kamis (30/3/2023), sejumlah warga sekitar berunjuk rasa menolak penutupan u-turn.

Warga ramai-ramai mengerumuni petugas Sudinhub Jakarta Selatan yang tengah menutup u-turn dengan beton pembatas jalan.

Warga merasa keberatan karena penutupan u-turn itu dianggap menyulitkan mobilitas serta menambah kemacetan.

Karena diprotes warga, u-turn itu akhirnya kembali dibuka pada hari yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com