JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta batal menutup putaran balik atau u-turn di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, karena mendapat protes keras dari warga sekitar.
Meski demikian, Dishub DKI tetap berupaya mengatasi macet di Jalan Pangeran Antasari dengan cara lain.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo berujar, jajarannya kini hendak mengevaluasi kegiatan lalu lintas (traffic) di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
Menurut dia, evaluasi dilakukan untuk mencari solusi atas kemacetan yang terjadi di Jalan Pangeran Antasari.
"Kami akan evaluasi dulu terkait kondisi traffic di sana sambil dicari alternatif untuk mengurangi kepadatan di jalan yang akan ke Antasari," tuturnya kepada awak media, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Datangi Petugas yang Tutup U-turn di Jalan Antasari, Warga: Buka Pembatas Jalannya!
Ia mengakui bahwa Jalan Pangeran Antasari kerap dipadati kendaraan bermotor saat pagi hari.
Sebab, menurut Syafrin, pengendara kendaraan roda empat langsung turun di Jalan Pangeran Antasari setelah keluar dari Tol Desari.
Dengan demikian, muncul kepadatan kendaraan bermotor di Jalan Pangeran Antasari.
"Kan kita pahami, dengan adanya Tol Desari, pada pagi hari, itu yang dari tol langsung numpuk di depan simpang Antasari," sebut dia.
Apa pun solusi yang diambil nantinya, Syafrin memastikan Dishub DKI tak akan menutup akses putar balik di Jalan Pangeran Antasari.
Sebab, Dishub mempertimbangkan suara warga sekitar yang sempat menolak saat u-turn di Jalan Pangeran Antasari ditutup.
"Yang di Antasari, mengingat ada penolakan dari warga, kami tidak laksanakan terlebih dahulu," sebutnya.
Baca juga: Diprotes Warga, Beton Penutup U-turn Jalan Pangeran Antasari Akhirnya Dibongkar
Diberitakan sebelumnya, penutupan u-turn di Jalan Pangeran Antasari sempat diprotes warga.
Pantauan Kompas.com di lokasi pada Kamis (30/3/2023), sejumlah warga sekitar berunjuk rasa menolak penutupan u-turn.
Warga ramai-ramai mengerumuni petugas Sudinhub Jakarta Selatan yang tengah menutup u-turn dengan beton pembatas jalan.
Warga merasa keberatan karena penutupan u-turn itu dianggap menyulitkan mobilitas serta menambah kemacetan.
Karena diprotes warga, u-turn itu akhirnya kembali dibuka pada hari yang sama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.