Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi yang Ditemukan di Tempat Sampah di Wilayah Kramatjati Kini Dirawat di RS Polri

Kompas.com - 27/05/2023, 16:22 WIB
Firda Janati,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bayi yang ditemukan di dalam bak sampah di wilayah Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2023), kini menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati.

Bayi berjenis kelamin laki-laki itu sempat dibawa ke Puskesmas Kramatjati sesaat setelah ditemukan.

"Iya bayinya sekarang (dirawat) di RS Polri Kramatjati, tadinya (saat baru ditemukan dibawa pertama kali) dibawa ke Puskesmas (Kramatjati)," ujar Kabag Humas RS Polri Zulfa saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/5/2023).

Baca juga: Warga Temukan Bayi Menangis di Bak Sampah Wilayah Kramatjati

Zulfa menuturkan, bayi tersebut ditemukan pada Rabu pukul 08.30 WIB.

Kemudian peristiwa ini dilaporkan ke kepolisian. Selanjutnya, polisi memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi.

Dari rekaman CCTV tersebut, terlihat seorang perempuan yang membawa plastik lalu membuang bungkusan plastik itu ke tempat sampah.

"Jadi kronologinya itu ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB, kemudian berdasarkan rekaman CCTV itu ada seseorang wanita membawa plastik hitam membuang ke tempat sampah," ujar Zulfa.

Plastik hitam itu pun ditemukan warga dan ternyata berisi bayi.

Saat ditemukan, bayi tersebut yang masih dalam keadaan hidup. Warga pun membawanya ke Puskesmas Kramatjati.

"Setelah itu, bayinya dibawa ke Puskesmas Kramatjati, tiba di sana jam 09.45 WIB, langsung diberikan terapi," kata dia.

Baca juga: Warga Temukan Bayi Menangis di Bak Sampah Wilayah Kramatjati

Setelah mendapat perawatan sekitar lima jam di Puskesmas Kramatjati, bayi tersebut dirujuk ke RS Polri Kramatjati.

"Lalu bayinya dibawa ke RS Polri itu, masuk UGD pukul 18.31 WIB, di hari yang sama," ujar dia.

Zulfa mengatakan, bayi tersebut terlahir normal dan kini sedang dirawat inap di RS Polri.

"Yang jelas berat badan lahirnya itu 2,290 kilogram. Panjangnya 46 sentimeter. Untuk sementara yang bisa disampaikan itu saja, bayinya sedang dalam perawatan di ruang rawat inap," ucap Zulfa.

Sebelumnya diberitakan, pelaku pembuang bayi berinisial AZ (19) telah diamankan polisi.

Awalnya AZ tak mengakui perbuatannya itu. Namun, setelah diajak berbicara lebih lanjut, akhirnya ia mengaku sebagai ibu dari bayi yang dibuang ke bak sampah tersebut.

Peristiwa itu dilakukan usai AZ melahirkan korban di kamar mandi rumahnya.

Mengenai motif pembuangan bayi, polisi masih melakukan pendalaman. Namun, dugaan sementara hal itu dilakukan lantaran AZ hamil di luar nikah.

Karena khawatir orangtuanya mengetahui hal tersebut, AZ membuang anak kandungnya.

Saat peristiwa berlangsung, AZ masih tinggal serumah dengan orangtuanya.

"Dia nanganin sendiri, (seperti) memotong ari-ari, memasukkan korban ke kantong plastik, dan menggendongnya untuk dibawa ke bak sampah," ujar Kapolsek Kramatjati Kompol Tuti Aini, Jumat (26/5/2023).

Baca juga: Selidiki Penyebab Kematian Penembak Kantor MUI, RS Polri Ambil Sampel Jantung dan Paru

Adapun Keluarga tidak tahu bahwa AZ hamil sampai ada peristiwa ini. Menurut Tuti, hal itu karena AZ bertubuh kecil sehingga ia tidak terlihat hamil.

Saat ini, kasus pembuangan bayi di Kramatjati ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com