Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Conblock" dan Beton di Depan Kantornya Dibongkar, Ketua RT Riang Prasetya Juga Caplok Bahu Jalan dan Saluran Air?

Kompas.com - 31/05/2023, 08:53 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembongkaran conblock dan beton secara mandiri di depan kantor milik Ketua RT 011/RW 03 di Pluit, Riang Prasetya, membuat geram pemilk ruko pencaplok bahu jalan dan saluran air.

Untuk diketahui, Optik Karisma yang menjadi kantor Riang berlokasi di RT 011/RW 03, Jalan Pluit Karang Jelita I, Blok Z8 Utara Nomor 36-38, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Salah satu pemilik ruko pencaplok bahu jalan dan saluran air di Blok Z4 Utara nomor 20, Very Gunawan (54), menilai Riang juga melakukan pelanggaran yang sama sepertinya.

Karena itu, Very mengaku kecewa kepada Riang lantaran kantornya juga diduga menutup saluran.

Baca juga: Conblock dan Beton Depan Kantor Riang Prasetya Dibongkar, Pemilik Ruko Tertawa

"Kecewalah kita. Dia suruh kami (para pemilik ruko di Z4 Utara) memiliki penutup saluran air yang bisa dibuka kapan saja, tapi dia sendiri tidak punya (penutup lubang saluran air) dan malah menutupnya dengan beton. Kecewa, ini namanya maling teriak maling," kata Very saat ditemui, Selasa (30/5/2023).

Dengan nada tinggi, Very menilai apa yang dilakukan Riang sangat mengecewakan para pemilik ruko yang sebagian areanya dibongkar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara.

"Kalau kita (para pemilik ruko di Z4 Utara) bisa dibuka, kalah ini beton. Ini namanya maling teriak maling. Ini dia sendiri cor beton," ujar Very sambil tertawa.

Pembongkaran bukan karena ada pelanggaran

Terkait pembongkaran conblock dan beton di depan kantornya yang dilakukan secara mandiri, Riang menjelaskan bahwa itu bukan karena adanya pelanggaran.

Baca juga: Conblock dan Beton Depan Kantornya Dibongkar, RT Riang: Bukan Alasan Ada Pelanggaran

"Bila saat ini terlihat ada conblock di depan ruko saya, hal tersebut tidak menjadi alasan adanya pelanggaran. Karena, dapat dilihat ada saluran air yang tidak diuruk," kata Riang saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Menurut Riang, pembongkaran conblock dan beton yang menutup saluran air di depan kantornya berbeda kondisi dengan ruko milik Very yang saluran airnya diuruk puing dan beton untuk menghilangkan jejak pernah ada saluran air di sana.

"Sedangkan di depan ruko saya masih terlihat saluran airnya masih baik dan tidak ada penimbunan puing ataupun sampah," ucap Riang.

Fokus ke permasalahan

Riang mengimbau, para pemilik ruko yang melanggar aturan surat izin mendirikan bangunan (IMB) karena mencaplok bahu jalan dan saluran air perlu lebih fokus pada pokok permasalahan.

Baca juga: Conblock dan Beton Depan Kantornya Dibongkar, RT Riang: Pemilik Ruko Mencari Kesalahan Saya

"Seharusnya kita fokus kepada pokok permasalahan, bukan malah mencari-cari kesalahan yang tidak saya perbuat," kata Riang.

"Karena, semakin pemilik ruko yang melanggar itu menyerang saya, maka makin terlihat kebodohan dan kelicikannya," sambungnya.

Riang menggarisbawahi, setidaknya ada empat pelanggaran yang harus menjadi perhatian para pemilik ruko yang melanggar, yakni adanya bangunan di atas saluran air yang membangun sampai dua lantai, serta bangunan yang menyerobot bahu jalan lebih dari empat meter.

Selain itu, bangunan liar yang berdiri di area prasarana umum dan juga awning atau kanopi yang menjorok ke bahu jalan lebih dari delapan meter juga tidak boleh luput dari perhatian.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tampak seorang pekerja sedang sibuk membongkar conblock dan beton di depan kantor Riang menggunakan perkakas.

Baca juga: Cekcok Kembali Terjadi di Ruko Pluit, Ketua RT Riang Prasetya Naik Pitam!

Sedangkan, di bawah conblock dan beton itu terdapat saluran air yang masih berfungsi.

Pekerja tersebut mengatakan, dia sudah membongkar conblock dan beton tersebut sejak Senin (29/5/2023) pukul 22.00 WIB.

"Saya cuma lakukan pekerjaan. Cuma ya saya mulai bekerja semalam, jam 22.00," kata pekerja tersebut saat ditanya kapan mulai membongkar, ditemui pada Selasa.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara akhirnya membongkar deretan ruko di RT 011/RW 03, Jalan Niaga, Blok Z4 Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Jakarta Utara pada Rabu (24/5/2023).

Eksekusi dilakukan setelah batas waktu untuk membongkar mandiri selama empat hari berakhir, atau mulai 19 hingga 23 Mei 2023.

(Penulis: Baharudin Al Farisi | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com