JAKARTA, KOMPAS.com - Situs IQAir menyatakan, kualitas udara di Jakarta pada Senin (5/6/2023) pagi tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Dilansir dari data situs tersebut, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 132 dengan polutan utamanya yakni PM 2,5 dan nilai konsentrasi 48 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 9.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan dari situs IQAir.
Baca juga: Ke Kantor Polisi dengan Wajah Penuh Luka, Perempuan Ini Laporkan Pacar yang Menabraknya
Masih dari situs IQAir, angka kualitas udara di Jakarta itu didapat dari 22 kontributor, termasuk dari PurpleAir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), AirNow, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Hingga Senin (5/6/2023) pukul 08.22 WIB, Jakarta menempati posisi ke-6 yang memiliki kualitas udara dan polusi terburuk di dunia.
Sementara untuk kota dengan kualitas udara terburuk ada di Kota Delhi, India, dengan indeks kualitas angka berada di 166.
Situs IQAir juga memberi beberapa saran agar warga terlindung dari polusi udara.
Baca juga: Macet di Depan GIS Condet, Kendaraan Antre Masuk ke Area Sekolah
Saran itu antara lain, kelompok sensitif sebaiknya memakai masker apabila sedang di luar, menyalakan penyaring udara (air purifier), tutup jendela untuk menghindari udara yang kotor, dan kurangi aktivitas di luar ruangan.
Sementara itu, dilansir dari indeks standar pencemaran udara maksimum di aplikasi JAKI, data kualitas udara berdasarkan wilayah memiliki angka berbeda, antara lain:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.