Menurut Alfred, banyak keberadaan kedubes negara lain di kawasan Setiabudi itu, tetapi tidak melakukan penutupan jalur pedestrian.
"Perbedaannya dengan kedutaan-kedutaan lain apa sih, Kedutaan Jerman, Jepang, Perancis, Spanyol, dan banyak kedutaan di sepanjang HR Rasuna Said itu tuh fine aja trotoarnya tidak jadi masalah," ucap Alfred.
Sementara itu, Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyampaikan, trotoar di depan Gedung Kedubes AS sengaja ditutup karena merupakan batas luar (perimeter) pengamanan gedung.
"Pada area tersebut juga terdapat perimeter pengamanan Gedung Kedubes," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Bina Marga DKI Wiwik Wahyuni kepada wartawan, Selasa.
Baca juga: Pemprov DKI: Penutupan Trotoar di Depan Gedung Kedubes AS Bagian dari Pengamanan
Terkait adanya protes dari masyarakat, Wiwik mengatakan, Dinas Bina Marga DKI Jakarta tengah meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengatasi persoalan tersebut.
"Dinas Bina Marga akan berkoordinasi dengan unsur Pemprov DKI Jakarta terkait dan juga dengan Kemenlu RI dan Kedubes AS untuk mendapatkan solusi teknis terbaik bagi semua pihak," ucap Wiwik.
Protes keras yang dilayangkan pada akhirnya mendapat respons dari pihak Kedubes AS.
Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y Kim bersedia membuka penutup trotoar di depan kantornya.
Lewat akun Twitter resminya @USAmbIndonesia, Sung Y Kim menyatakan bahwa dia dan jajaran Kedutaan Besar AS menyambut baik keinginan warga untuk menggunakan fasilitas umum.
Baca juga: Usai Diprotes Pejalan Kaki, Dubes AS Bersedia Bongkar Penutup Trotoar
"Aksesibilitas, keamanan, dan walkability adalah faktor pertimbangan penting untuk kota besar seperti Jakarta," ujar Sung Y Kim seperti dikutip pada Selasa (6/6/2023).
Kini, lanjut Sung Y Kim, Kedutaan Besar AS tengah menanti kerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk membuka trotoar jalan tersebut.
"Kami menyambut baik dan menantikan kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk pembukaan kembali trotoar di depan Kedubes AS," kata Sung Y Kim.
(Penulis: Muhammad Isa Bustomi, Tria Sutrisna | Editor: Jessi Carina, Nursita Sari, Ihsanuddin).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.