Lalu, kata Luhut, Haris Azhar sempat membantu persoalan saham PT Freeport milik suku di Timika, Papua.
Luhut mengaku hendak menunjukkan pesan di WhatsApp-nya soal Haris yang membantu mengurus persoalan saham PT Freeport milik suku di Timika.
"Saya bisa tunjukkan WhatsApp dia (Haris) bantu urus saham dari suku di Timika yang belum beres," tutur Luhut.
Kemudian, Luhut mengaku meminta stafnya untuk membantu Haris menangani persoalan saham PT Freeport milik suku tersebut.
Namun, Luhut mengaku kesulitan menangani persoalan saham tersebut.
Luhut lantas menyebutkan, suku di Timika seharusnya tidak usah dibantu menggunakan uang, tetapi lebih baik dibantu mengakses pendidikan.
"Kalau mau ngasih itu ke suku ini, saya sih ingin supaya dilakukan pada pendidikan, jangan pada uang," ucap Luhut.
Menjelang sidang berakhir, Luhut bersalaman dengan Haris dan Fatia.
Awalnya Haris memberikan tanggapan atas kesaksian Luhut. Kemudian, hakim Cokorda bertanya apakah Haris ingin menyalami Luhut.
"Kalau saya menangkap, Saudara Azhar sepertinya sudah... kalau Saudara merasa mungkin khilaf, bagaimana? Saudara mau menyalami Pak Luhut?" tanya Cokorda.
"Kalau salaman, saya salaman, Pak," jawab Haris.
Baca juga: Dituding Cemarkan Nama Luhut, Fatia: Konten yang Saya Bicarakan Itu Kepentingan Publik
Haris mengaku akan bersalaman dengan Luhut di luar ruang sidang. Namun, Cokorda meminta mereka bersalaman di ruang sidang.
Haris kemudian berdiri dari kursi yang berada di area kuasa hukumnya. Fatia juga berdiri.
Haris terlebih dahulu bersalaman dengan Luhut. Mereka bersalaman tak sampai lima detik. Raut wajah Haris-Luhut tak menampakkan emosi apa pun. Mereka tampak mengobrol sebentar.
Fatia kemudian mendekat kepada Luhut dan menyalaminya. Durasi salaman Fatia dengan Luhut lebih sebentar daripada saat Luhut-Haris bersalaman.
Fatia juga menunjukkan wajah tanpa emosi. Momen ini diakhiri tepuk tangan oleh orang-orang yang berada di ruang sidang.
Usai sidang, Luhut keluar dari Gedung PN Jakarta Timur sekitar pukul 15.30 WIB. Luhut menggunakan mobil Lexus LX570 hitam dengan pelat nomor B 2702 L.
Di luar gedung, massa pendukung Haris-Fatia sudah bersiaga. Seratusan orang telah menunggu Luhut keluar dari gedung pengadilan.
Massa berupaya menghalang-halangi mobil Luhut untuk keluar dari PN Jakarta Timur. Namun, upaya itu digagalkan puluhan personel TNI-Polri yang perlahan mendorong mundur massa.
Baca juga: Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia
Seorang pria di mobil komando juga meminta massa aksi mundur. Namun, massa aksi menolak untuk mundur.
"Mundur saja, mundur," kata pria di mobil komando menggunakan pengeras suara.
Mobil yang ditumpangi Luhut sempat terhenti 1-2 menit karena massa aksi menolak mundur. Saat mobil Luhut berhenti, massa mengolok-olok Menko Marves.
"Lord, mau ke mana, Lord?" tanya salah satu pendukung Haris-Fatia.
"Menteri segala menteri mau ke mana?" timpal pendukung lain.
"Huuu," massa aksi bersorak.
Personel TNI-Polri sempat terlibat aksi dorong-mendorong dengan massa. Tak lama kemudian, meski jumlahnya tergolong banyak, massa perlahan dipukul mundur secara paksa.
Mobil Luhut dan rombongannya pun berhasil menjauhi Gedung PN Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.