Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Pernyataan Luhut dalam Sidang Haris-Fatia, Sedih dan Jengkel Dipanggil "Lord"

Kompas.com - 09/06/2023, 09:31 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Haris disebut bantu masalah saham PT Freeport

Lalu, kata Luhut, Haris Azhar sempat membantu persoalan saham PT Freeport milik suku di Timika, Papua.

Luhut mengaku hendak menunjukkan pesan di WhatsApp-nya soal Haris yang membantu mengurus persoalan saham PT Freeport milik suku di Timika.

"Saya bisa tunjukkan WhatsApp dia (Haris) bantu urus saham dari suku di Timika yang belum beres," tutur Luhut.

Kemudian, Luhut mengaku meminta stafnya untuk membantu Haris menangani persoalan saham PT Freeport milik suku tersebut.

Namun, Luhut mengaku kesulitan menangani persoalan saham tersebut.

Luhut lantas menyebutkan, suku di Timika seharusnya tidak usah dibantu menggunakan uang, tetapi lebih baik dibantu mengakses pendidikan.

"Kalau mau ngasih itu ke suku ini, saya sih ingin supaya dilakukan pada pendidikan, jangan pada uang," ucap Luhut.

Luhut salaman dengan Haris-Fatia

Menjelang sidang berakhir, Luhut bersalaman dengan Haris dan Fatia.

Awalnya Haris memberikan tanggapan atas kesaksian Luhut. Kemudian, hakim Cokorda bertanya apakah Haris ingin menyalami Luhut.

"Kalau saya menangkap, Saudara Azhar sepertinya sudah... kalau Saudara merasa mungkin khilaf, bagaimana? Saudara mau menyalami Pak Luhut?" tanya Cokorda.

"Kalau salaman, saya salaman, Pak," jawab Haris.

Baca juga: Dituding Cemarkan Nama Luhut, Fatia: Konten yang Saya Bicarakan Itu Kepentingan Publik

Haris mengaku akan bersalaman dengan Luhut di luar ruang sidang. Namun, Cokorda meminta mereka bersalaman di ruang sidang.

Haris kemudian berdiri dari kursi yang berada di area kuasa hukumnya. Fatia juga berdiri.

Haris terlebih dahulu bersalaman dengan Luhut. Mereka bersalaman tak sampai lima detik. Raut wajah Haris-Luhut tak menampakkan emosi apa pun. Mereka tampak mengobrol sebentar.

Fatia kemudian mendekat kepada Luhut dan menyalaminya. Durasi salaman Fatia dengan Luhut lebih sebentar daripada saat Luhut-Haris bersalaman.

Fatia juga menunjukkan wajah tanpa emosi. Momen ini diakhiri tepuk tangan oleh orang-orang yang berada di ruang sidang.

Ricuh usai sidang

Usai sidang, Luhut keluar dari Gedung PN Jakarta Timur sekitar pukul 15.30 WIB. Luhut menggunakan mobil Lexus LX570 hitam dengan pelat nomor B 2702 L.

Di luar gedung, massa pendukung Haris-Fatia sudah bersiaga. Seratusan orang telah menunggu Luhut keluar dari gedung pengadilan.

Massa berupaya menghalang-halangi mobil Luhut untuk keluar dari PN Jakarta Timur. Namun, upaya itu digagalkan puluhan personel TNI-Polri yang perlahan mendorong mundur massa.

Baca juga: Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Seorang pria di mobil komando juga meminta massa aksi mundur. Namun, massa aksi menolak untuk mundur.

"Mundur saja, mundur," kata pria di mobil komando menggunakan pengeras suara.

Mobil yang ditumpangi Luhut sempat terhenti 1-2 menit karena massa aksi menolak mundur. Saat mobil Luhut berhenti, massa mengolok-olok Menko Marves.

"Lord, mau ke mana, Lord?" tanya salah satu pendukung Haris-Fatia.

"Menteri segala menteri mau ke mana?" timpal pendukung lain.

"Huuu," massa aksi bersorak.

Personel TNI-Polri sempat terlibat aksi dorong-mendorong dengan massa. Tak lama kemudian, meski jumlahnya tergolong banyak, massa perlahan dipukul mundur secara paksa.

Mobil Luhut dan rombongannya pun berhasil menjauhi Gedung PN Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com