Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bejatnya Guru Olahraga di Tangsel: Setubuhi Siswinya sampai Hamil lalu Menyuruhnya Aborsi

Kompas.com - 10/06/2023, 07:48 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang oknum guru olahraga di Tangerang Selatan berinisial GM sampai hati menyetubuhi siswinya sendiri, yakni RW (19) pada November 2022.

Akibatnya, RW kini telah hamil enam bulan dan perutnya terus membesar.

Paman korban berinisial S (39) menceritakan, kehamilan RW diketahui pihak keluarga yang melihat hal berbeda pada tubuh korban dan gelagat mencurigakan.

"Dia awalnya enggak terbuka. Keluarga merhatiin kok perutnya makin lama makin besar, terus disuruh sekolah malas-malasan," kata S saat ditemui di kediamannya, Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Siswi SMA di Tangsel Hamil 6 Bulan Usai Disetubuhi Guru Olahraga

Berdasarkan hal itu, kakak RW kemudian mendesak yang bersangkutan untuk terus terang. RW lantas mengakui bahwa dirinya sedang mengandung janin setelah ia disetubuhi gurunya.

"Akhirnya ditanya sama kakak perempuannya. Terus dia (RW) mengakui (sedang hamil) sambil histeris- histeris gitu," ucap S.

Kronologi

S mengungkapkan, keponakannya bertemu dengan GM setelah mereka berkenalan pada program renang dari sekolah.

Adapun GM merupakan rekan dari guru olahraga di sekolah RW.

"Ada program sekolah berenang bersama guru olahraganya, terus datanglah lelaki itu si teman si guru olahraga itu," ucap S.

Baca juga: Siswi SMA yang Disetubuhi Guru Sempat Sembunyikan Kehamilannya, Ketahuan karena Perut Semakin Besar

Belum diketahui maksud kedatangan GM dalam program renang sekolah RW pada saat itu.

Setelah berkenalan, GM dan RW lantas bertukar nomor WhatsApp (WA) hingga mereka terlibat komunikasi secara intens.

"(Pelaku) kenalanlah sama semua siswa. Cuma yang di-cover WA-nya hanya si korban. Kemudian berlanjut komunikasi," kata S.

Kemudian, GM lantas memberanikan diri mengajak RW makan sampai akhirnya berujung diajak ke sebuah apartemen di kawasan Tangerang Selatan.

"Namanya anak-anak diajak makan kan senang, ditraktir. Kemungkinan RW ada lemahnya dan sampailah kejadian (persetubuhan)," ucap S.

Dipaksa untuk aborsi

Baca juga: Usai Menghamili, Guru Olahraga di Tangsel Paksa Siswinya untuk Aborsi

Bukannya bertanggung jawab atas perbuatannya, GM malah sempat memaksa RW untuk mengaborsi kandungannya.

S mengatakan, keponakannya sempat meminta pertanggungjawaban pelaku. Saat itu, RW ditemani sepupunya mendatangi langsung kediaman GM.

Akan tetapi, GM justru meminta korban untuk mengugurkan kandungannya sambil menyodorkan uang sebesar Rp 3 juta.

"(Korban) minta pertanggungjawaban pelaku. Sejauh mana pertanggungjawabannya. Tapi pas di sana si pelaku malah ngasih uang untuk digugurin aja. Ngasih uangnya Rp 3 juta," ucap S.

Beruntungnya, korban menolak untuk menggugurkan kandungannya sehingga pelaku dilaporkan ke Mapolres Tangerang Selatan.

"Enggak mau dia (korban untuk aborsi). Mending dilaporin aja," ucap S.

Korban trauma dan sering menangis

Baca juga: Traumanya Siswi SMA yang Dihamili Guru Olahraga di Tangsel, Sering Menangis Saat Malam

Karena telah dihamili dan tak mendapat pertanggungjawaban pelaku, GM mengalami trauma yang mendalam.

Hal itu ditandai dengan kondisi korban yang saat ini lebih sering menangis pada malam hari.

"Ya korban masih trauma. Trauma dengan perlakuan si pelaku juga. Kalau malam sering nangis juga," kata S.

S menduga tangisan RW sering pecah pada malam hari lantaran ia menanggung beban berat atas kebejatan MG yang memaksanya untuk berhubungan badan.

Pelaku mengaku belum beristri saat merayu dan menghamili korban

Baca juga: Guru Olahraga Mengaku Belum Beristri Saat Rayu dan Menghamili Siswi SMA di Tangerang

Berdasarkan keterangan RW, S mengatakan bahwa GM mengaku belum beristri saat berkenalan dengan korban.

Padahal GM sudah berkeluarga. Kebohongan itu terungkap saat S mengunjungi kediaman GM di Perum Nirwana Hill, Gunung Sindur, Jawa Barat.

"Yang lucunya gini, (pelaku) ngakunya enggak punya istri. Iya, memang (pelaku) belum terlalu tua. Pas saya ke sana ternyata punya istri," kata S.

Polisi lakukan penyelidikan

Setelah mendapat laporan, Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan menyelidiki kasus yang dialami RW.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Siswi SMA yang Dihamili Guru Olahraga di Tangsel

Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, Ipda Galih Dwi Nuryanto mengatakan, pihaknya bakal mendalami unsur dugaan aborsi itu sesuai prosedur yang berlaku.

Korban melaporkan GM atas dasar dugaan menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya.

"Kasus tersebut akan diselidiki atau akan ditangani sesuai prosedur," kata Galih dalam sebuah pesan singkat, Jumat.

Galih mengatakan, saat ini status perkara tersebut masih dalam proses penyelidikan, yang sedang ditangani penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangerang Selatan.

(Penulis: M Chaerul Halim | Editor: Ihsanuddin, Jessi Carina).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com