Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibangun untuk Pejalan Kaki, Trotoar Stasiun Pasar Senen Diserobot Pengendara Motor dan Pedagang

Kompas.com - 12/06/2023, 14:36 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Trotoar di sekitar Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, dibangun sebagai akses pejalan kaki yang tidak bisa masuk stasiun dari pintu selatan. Sebab, akses pintu selatan hanya dikhususkan untuk mobil dan taksi.

Namun, nyatanya trotoar tersebut kini diserobot para pengendara motor dan pengemudi ojek online yang memarkirkan kendaraannya di sana.

Pengamatan Kompas.com di lokasi pada Senin (12/6/2023), tampak beberapa sepeda motor terparkir paralel di atas trotoar, sedangkan para pengemudi ojol asyik duduk di bawah pohon rindang.

Maju sedikit ke arah akses pejalan kaki, tampak belasan gerobak pedagang kaki lima juga berjejer mencaplok trotoar.

Baca juga: Blokade Trotoar Depan Kedubes AS Dibuka, Warga: Lebih Nyaman dan Enak Dipandang

Berbagai pedagang ada di sana, antara lain penjual mi ayam, penjual minuman ringan, siomay hingga batagor.

Gerobak itu memang mereka jejerkan di sisi kiri jalan. Namun, bangku-bangku plastik untuk tempat duduk pelanggan berada di atas trotoar.

Kondisi trotoar di Jalan Raya Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Senin (12/6/2023) siang. Kendaraan sepeda motor banyak parkir dan naik ke atas trotoar. Padahal, trotoar ini merupakan akses pejalan kaki untuk masuk ke area stasiun.KOMPAS.com/JOY ANDRE T. Kondisi trotoar di Jalan Raya Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Senin (12/6/2023) siang. Kendaraan sepeda motor banyak parkir dan naik ke atas trotoar. Padahal, trotoar ini merupakan akses pejalan kaki untuk masuk ke area stasiun.

Beberapa unit bajaj dan sepeda motor juga tampak terparkir tepat di depan akses pejalan kaki Stasiun Pasar Senen.

Rendy (26) seorang pengguna kereta, mengaku sedikit terganggu dengan kondisi di sekitar Stasiun Senen yang sedikit tidak teratur.

Baca juga: Tindak Mobil-Motor Parkir Liar di Trotoar Margonda, Dishub Depok: Kami Gembosi

Akses pejalan kaki yang berada di pinggir jalan itu justru membuat kondisi jalan semakin padat.

"Kalau siang begini memang enggak macet, tapi kalau sudah jam pulang kerja," kata dia kepada Kompas.com.

Kondisi akan kemacetan akan diperparah ketika malam di akhir pekan. Momen penumpukan kendaraan dan tidak teraturnya situasi di Pasar Senen pun jelas terlihat.

"Pas kereta jarak jauh sampai, itu biasanya di akhir pekan, pasti ramai. Karena pejalan kaki semuanya dari sana. Ojol, taksi, jemputan keluarga, pedagang, terus juga yang pedagang kue malam, di situ semua kumpul. Ini pasti kejadian," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com