Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat PSI Disebut "Jorok" dan Jadul karena Dukung Kaesang Maju Pilkada Depok...

Kompas.com - 14/06/2023, 10:15 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Menurut dia, hal ini jelas menjadi ironi karena sejak awal PSI memosisikan diri sebagai parpol anak muda.

"Tidak pas semestinya dilakukan oleh partai yang katanya mengusung partai yang baru, modern, tapi kok begini gayanya," tutur dia.

"Lebih jadul daripada partai lama. Partai lama malah enggak berani mengusung orang lain," lanjut Efriza.

Disebut dompleng Kaesang

PSI juga dinilai hanya berupaya meningkatkan elektabilitas dengan mendompleng nama putra Presiden Joko Widodo.

PSI dinilai sengaja mendorong Kaesang maju sebagai calon wali kota guna meningkatkan elektabilitas partai itu untuk meraup suara maksimal pada pemilihan legislatif Kota Depok 2024.

"Mereka (PSI) mendompleng popularitas dari Kaesang. Tujuannya, tentu saat ini adalah mendompleng Pileg (Kota Depok 2024)," ucap Efriza.

Baca juga: Dompleng Kaesang, PSI Dinilai Lebih Jadul dari Parpol Lama

Setelah popularitasnya naik, perolehan kursi PSI di DPRD Kota Depok bisa lebih tinggi daripada saat ini. Dengan demikian, PSI akan menjadi parpol yang diperhitungkan di Kota Depok.

Adapun PSI saat ini hanya memiliki satu kader yang menjadi anggota DPRD Kota Depok periode 2019-2024.

"Seandainya Pileg (Kota Depok 2024) dia (PSI) dapat kursi naik, itu otomatis bisa diperhitungkan," tutur Efriza.

Tak masalah disebut "jorok"

Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PSI Kota Depok Icuk Pramana Putra mengaku tak masalah strategi partainya disebut "jorok" dan jadul.

Menurut, dia semua partai politik melakukan hal yang sama.

"Saya rasa boleh saja dikatakan demikian, bukankah semua partai politik melakukan hal yang sama, hanya saja mungkin PSI lebih terlihat diuntungkan kali ini," kata Icuk saat dihubungi, Rabu (14/6/2023).

Meskipun demikian, Icuk menyatakan, partainya mendukung Kaesang maju Pilkada Depok 2024 semata-mata demi kemajuan kota tersebut.

"Niat kami di awal adalah memastikan kemajuan Kota Depok yang saat ini stagnan," ujar dia.

Sempat dikritik PDI-P

Sebelum pengamat menyebut PSI sebagai parpol "jorok", PDI-P Depok terlebih dahulu mengkritik PSI.

Halaman:


Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com