Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Depok sebetulnya menilai wajar tindakan PSI yang menggaungkan Kaesang sebagai calon wali kota Depok.
Namun, Sekretaris DPC PDI-P Kota Depok Ikravany Hilman berujar, tindakan PSI tak bagus untuk perkembangan parpol itu.
"Itu sah-sah saja. Tapi, dalam jangka panjang, model-model begini enggak bagus untuk perkembangan parpol," kata Ikravany, Senin (5/6/2023).
Baca juga: Pengamat: Strategi PSI Jorok, Lintas Partai Diambil Sama Mereka
Menurut Ikravany, parpol seharusnya betugas melakukan kaderisasi. Tujuannya agar kader parpol bisa memenangi pemilihan kepala daerah (pilkada) dan memiliki jabatan publik.
Sementara itu, Kaesang Pangarep diketahui bukanlah kader PSI. Namun, PSI justru menggaungkan Kaesang sebagai calon wali kota Depok.
Ikravany lantas mempertanyakan kemampuan dan kualitas kader PSI karena tak didukung parpolnya untuk maju dalam Pilkada Depok.
"Apakah PSI enggak percaya dengan kadernya sendiri? Atau gimana? Ataukah PSI enggak ada kaderisasi? Saya enggak tahu," kata dia.
Dukungan PSI terhadap Kaesang untuk menjadi calon wali kota Depok terlihat pada pemasangan baliho raksasa di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat.
Tampak foto Kaesang tengah memegang bunga mawar dan logo PSI. Baliho tersebut bertuliskan “PSI Menang, Walikota Kaesang”.
Baca juga: Usai Kaesang Deklarasi Depok Pertama, PSI Komunikasi Dengan Relawan
Icuk Pramana Putra berujar, dukungan berupa baliho didasari oleh respons warga Kota Depok semenjak partainya menggaungkan Kaesang sebagai calon wali kota pada akhir Maret 2023.
"Selama dua bulan terakhir kader-kader kami menyampaikan usulan ini kepada masyarakat Depok dan ternyata banyak yang menyambut dengan antusias," kata Icuk, Senin (22/5/2023).
Oleh karena itu, menurut Icuk, DPD PSI Kota Depok terus berupaya mendorong Kaesang menjadi calon wali kota Depok pada Pilkada 2024.
"Kami optimistis PSI akan meraih enam kursi di DPRD Kota Depok pada Pemilu 2024 nanti. Dengan bekal itu, kami akan berupaya agar Mas Kaesang bisa memimpin Kota Depok untuk lima tahun mendatang," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.