Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswanya Ditipu Agen Travel, SMPN 10 Kota Tangerang Akan Tanggung Kerugian

Kompas.com - 14/06/2023, 21:50 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Kota Tangerang menyatakan siap mengembalikan uang acara perpisahan siswa kelas 9.

Hal itu disampaikan Kepala SMPN 10 Kota Tangerang Iis Permasih sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegagalan ratusan siswanya berangkat ke Yogyakarta karena ditipu agen travel.

Meski demikian, Iis belum dapat memastikan kapan uang tersebut akan diserahkan ke orangtua murid.

Baca juga: Ditipu Agen Travel, Ratusan Siswa SMPN 10 Kota Tangerang Gagal Perpisahan ke Yogyakarta

"Sekolah punya niat baik untuk mengembalikan, tapi kalo untuk deadline bersabar dulu," ucap Iis kepada wartawan, Rabu (14/6/2023).

Kendati demikian, Iis memastikan bahwa uang pengembalian itu bakal diberikan kepada orangtua siswa secara diangsur.

"Namanya deadline mah enggak bisa, kami juga jadi orang terzolimi, tapi kan ada niat baik juga kan membayar itu secara ngangsur," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, ratusan siswa SMPN 10 Kota Tangerang, gagal melaksanakan acara perpisahan ke Yogyakarta.

Baca juga: Saat Siswa MAN 1 Bekasi yang Ditipu EO Tetap Berangkat “Study Tour”, Biaya Ditanggung EO Baru

Gagalnya kegiatan wisata itu disebabkan oleh adanya dugaan penipuan oleh pihak ketiga, yakni agen travel.

Padahal, ratusan siswa kelas 9 itu direncanakan bakal berangkat ke Yogyakarta pada Jumat (16/6/2023) hingga Senin (19/6/2023).

Kepala Sekolah SMPN 10 Kota Tangerang, Iis Permasih mengatakan, setidaknya ada 328 siswa kelas 9 yang batal berangkat perpisahan ke Yogyakarta.

"Kelas 9 itu akan berangkat, tetapi kan ini tidak bisa dilanjutkan karena memang uang itu dibawa oleh travel," kata Iis.

Meski demikian, Iis mengatakan, pihaknya sudah berupaya meminta pertanggungjawaban pihak travel tersebut.

Baca juga: MAN 1 Bekasi Tertipu Tawaran Study Tour, Pemilik EO Marah Ditanya soal Bus Keberangkatan

Para guru bahkan sempat menggeruduk rumah terduga penipu. Namun, mereka tak dapat menemui yang bersangkutan.

"(Terduga pelaku) tidak bisa dihubungi, ditungguin di rumahnya sampai dua hari dua malam, nginep guru, tapi enggak datang-datang. Cuma ada pembantu dan anaknya," ucap dia.

Iis mengatakan uang yang dibawa travel itu diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Uang tersebut dapat dihitung dengan ongkos perpisahan sebesar Rp 1,5 juta per siswa.

Jika dikalkulasikan dengan 328 siswa, maka uang yang sudah terkumpul sebanyak Rp 492 juta.

"Uang anak-anak yang sudah disetorkan (ke pihak travel) sudah sampai sekitar 90 persen dari total 328 anak itu," kata dia.

Atas dasar itu, pihak sekolah berencana bakal melaporkan kasus penipuan tersebut ke Polsek Cipondoh, Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com