Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Lepas Masker di KRL, Warga: Merasa Lebih Aman dan Nyaman

Kompas.com - 14/06/2023, 21:59 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tidak semua pengguna kereta rel listrik (KRL) atau commuter line mau melepas masker mereka selama perjalanan meski PT Kereta Api Indonesia telah resmi mencabut aturan penggunaan masker.

Salah satu pengguna KRL, karyawan bernama Radesya (27) enggan melepas masker jika berangkat kerja di Jakarta.

"Walaupun sudah enggak dianjurkan untuk pakai masker lagi, aku akan tetap pakai masker saat naik KRL," kata Radesya kepada Kompas.com di Stasiun Bekasi, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Boleh Lepas Masker di KRL, Lansia: Enggak Masalah, yang Penting Jaga Imun

Radesya mengatakan, kebiasaan memakai masker saat perjalanan KRL sudah dilakukannya sejak 2014, jauh sebelum pandemi Covid-19 menyerang.

"Aku merasa lebih aman dan nyaman dengan pakai masker karena virus itu kan enggak hanya virus Covid-19 saja," ujar dia.

Menurut dia, penggunan masker bisa menjadi antisipasi terhadap penyebaran virus dan bakteri melalui udara.

"Masih ada banyak virus dan bakteri di sekitar kita, contohnya influenza dan TB. Apalagi sering banget di dalam KRL itu berdesakan," kata Radesya.

Baca juga: Boleh Lepas Masker di KRL, Warga: Yang Penting Sudah Vaksin

Radesya menuturkan, risiko penularan penyakit dari orang yang sakit pasti lebih tinggi kalau tidak memakai masker.

Selain itu, Radesya memakai masker demi menjaga kesehatan orang-orang di rumah, termasuk ibunya yang telah lanjut usia.

"Sekarang juga lagi musimnya sakit. Di rumah pun ada Mama yang sudah lansia. Makanya memutuskan untuk pakai masker, selain untuk diri sendiri tapi juga keluarga," imbuh dia.

Sebagai informasi, PT Kereta Api Indonesia, telah resmi mencabut aturan penggunaan masker di kereta mulai Senin (12/06/2023).

Baca juga: Masih Pakai Masker di Bus Transjakarta, Penumpang: Sudah Terbiasa

Para pengguna kereta api jarak jauh dan kereta commuter (KRL), boleh melepas masker saat perjalanan dengan catatan harus dalam kondisi sehat, serta tidak berisiko menularkan Covid-19.

Hal ini seiring dengan diberlakukannya Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan, Nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang Dengan Transportasi Kereta Api Pada Masa Transisi Endemi Covid-19.

Dalam SE tersebut, seluruh penumpang KRL juga dianjurkan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai booster kedua atau dosis keempat, terutama bagi masyarakat yang memiliki risiko tinggi penularan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com