Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JIExpo Ungkap Uang Sewa Pedagang Kerak Telor Rp 5,5 Juta, Penyelenggara Tak Ambil Untung

Kompas.com - 17/06/2023, 22:07 WIB
Baharudin Al Farisi,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggara Jakarta Fair, Jakarta International Expo menegaskan, pihaknya hanya mematok biaya sewa Rp 5,5 juta bagi pedagang kerak telor selama penyelenggaraan Jakarta Fair berlangsung. Itu pun, JIExpo tak mengambil keuntungan di dalamnya.

Pasalnya, Direktur Marketing Jakarta International Expo Ralph Scheunemann menyampaikan, uang Rp 5,5 juta tersebut hanya diperuntukkan sebagai biaya administrasi, kebersihan, hingga listrik selama Jakarta Fair berlangsung hingga 16 Juli 2023 mendatang.

Baca juga: Pengelola JIExpo Angkat Bicara Soal Pedagang Kerak Telor Bayar Sewa Rp 17 Juta: Charge Kita Rp 5,5 Juta

"Iya, hanya itu saja. You hitung saja. Rp 5 juta dibagi 33 hari, itu berapa?" kata Ralph saat ditemui Kompas.com di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta Pusat pada Sabtu (17/5/2023).

"Karena kalau kita lihat dari situ, kita tidak ada ambil keuntungan, sama sekali," tegas Ralph melanjutkan.

Besaran biaya sewa itu diungkapkan setelah ada seorang pedagang kerak telor yang mengaku harus membayar Rp 17 juta untuk buka lapak selama penyelenggaraan Jakarta Fair.

Baca juga: Cerita Adi dan Hari, Pedagang Kerak Telor yang Harus Bayar Rp 17 Juta demi Jualan di Jakarta Fair

Ralph menambahkan, ada sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bekerja sama dengan pihaknya untuk mewadahi khusus pedagang kerak telor di Jakarta Fair.

"Beberapa tahun terakhir, itu kami sudah serahkan kepada pihak ketiga (untuk mengelola pedagang kerak telor). Dalam hal ini, LSM yang ada di DKI Jakarta," kata Ralph.

"Artinya, kita sendiri hanya men-charge sekitar Rp 5,5 juta untuk satu titik pedagang kerak telor," tegas Ralph melanjutkan.

Baca juga: Keluh dan Syukur Pedagang Kerak Telor di Jakarta Fair 2023: Bayar Sewa Lapak Rp 17 Juta, tapi Tetap Bisa Untung

Oleh karena itu, Ralph menyarankan Kompas.com meminta penjelasan kepada LSM tersebut terkait selisih Rp 11,5 juta yang harus disetorkan pedagang kerak telor itu.

Diberitakan sebelumnya, Adi mengaku harus membayar Rp 17 juta agar bisa berjualan selama Jakarta Fair berlangsung.

Ia mengaku menyetorkan bayaran itu ke paguyuban pedagang kerak telor.

Selanjutnya, paguyubanlah yang meneruskan pembayaran itu kepada penyelenggara Jakarta Fair.

Baca juga: Pedagang Kerak Telor Harus Menabung demi Bayar Sewa Lapak Rp 17 Juta di Jakarta Fair

Adi yang sudah bertahun-tahun berjualan di Jakarta Fair 2023 ini mengungkapkan, harga sewa lapak itu lebih mahal dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 16 juta.

Meski menurut dia Rp 17 juta merupakan nominal yang besar, Adi mengucap syukur bahwa setiap tahunnya dia mendapatkan keuntungan selama berjualan di Jakarta Fair.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com