Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dear" Pemprov DKI, Warga Kramatjati Lelah Kebanjiran Terus dan Waswas Turap Jebol

Kompas.com - 22/06/2023, 10:26 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 001/RW 01 Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, sudah lelah menghadapi banjir akibat kondisi turap Kali Baru di Jalan Raya Bogor.

Kondisi turap yang memiliki banyak celah membuat air kali merembes setiap debit air tinggi akibat kiriman dari Bogor.

Kondisi ini jauh berbeda dengan tahun 1970-an ketika turap masih kokoh.

Ketua RT 001/RW 01 O'oh mengungkapkan, turap dalam keadaan bagus tanpa celah saat ia pindah ke sana pada 1978.

"Sejak 1978 pindah ke sini, turap memang sudah ada. Cuma masih bagus kondisinya," ungkap dia di Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (20/6/2023).

Baca juga: Warga Sambut Baik Wacana Normalisasi Kali Baru di Jalan Raya Bogor Jaktim

Alhasil, setiap ada kiriman air dari Bogor, Kali Baru hanya meluap ke Jalan Raya Bogor. Wilayah permukiman aman dari banjir kiriman.

Seiring berjalannya waktu, kondisi turap mulai memburuk. Sekitar tahun 2000-an, turap Kali Baru memiliki celah sehingga air merembes.

"Mulai bocor sedikit-sedikit, mungkin karena turapnya termakan usia. Lama kelamaan celahnya semakin besar, dan mulai banjir (permukiman) karena air rembes," terang O'oh.

Pada awal 2000-an, banjir kiriman yang melanda warga setempat tidak terlalu tinggi, yakni hanya mencapai 50 sentimeter.

Sekitar 2019, banjir makin tinggi karena kebocoran turap makin parah, yakni mencapai satu meter.

Takut jebol

Permintaan untuk memperbaiki turap sudah sering digaungkan warga RT 001. Pasalnya, mereka tidak ingin turap jebol dan memakan korban.

"Dibenahi saja turap Kali Baru. Supaya sewaktu-waktu, kalau enggak disangka-sangka, turap yang sudah tua itu jebol. Apakah tunggu ada korban dulu baru diperbaiki? Jangan kalau bisa," kata O'oh.

RT 001 diketahui wilayah langganan banjir. Namun, titik-titik penyerapan air masih mampu mengatasi genangan akibat hujan, luapan kali imbas kiriman dari Bogor, atau hujan sekaligus luapan kali.

Meski demikian, genangan memerlukan waktu yang cukup lama untuk surut.

Baca juga: Saat Heru Budi Bangun Tanggul di Kali Baru untuk Atasi Banjir, tetapi Belum Tahu Efektivitasnya...

Sementara itu, apabila turap Kali Baru jebol, volume air akan jauh lebih banyak dan dapat membahayakan warga.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com