Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sambut Baik Wacana Normalisasi Kali Baru di Jalan Raya Bogor Jaktim

Kompas.com - 21/06/2023, 19:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 001/RW 01 Kelurahan Tengah, O'oh, menyatakan warganya menyambut baik rencana normalisasi Kali Baru di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, wilayah Kramatjati.

"Kami senang banget, benar. Bahkan berharap, karena akan kembali enggak ada banjir," ucap dia di Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (20/6/2023).

Dengan normalisasi, menurut O'oh, warganya tidak akan lagi merasa khawatir terdampak banjir akibat luapan Kali Baru.

Adapun Kali Baru sering meluap setiap mendapat air kiriman dari Bogor.

Baca juga: Warga Minta Turap Kali Baru Segera Diperbaiki: Jangan Tunggu Ada Korban!

Luapan tidak hanya membanjiri Jalan Raya Bogor, kemudian mengalir ke Jalan Hek, dan permukiman warga yang berada di pinggir kali.

"(Normalisasi) sangat diharapkan. Sebenarnya wacana (normalisasi) sudah ada sejak lama, omongannya. Tapi dibilang nanti-nanti terus setiap ditanyakan," ungkap O'oh.

Meski begitu, warga menolak relokasi apabila proses normalisasi dilakukan.

Menurut mereka, yang bermasalah bukanlah permukiman di pinggir Kali Baru, tetapi kali tersebut.

Baca juga: Warga Ingin Turap Kali Baru Diperbaiki Total, Jangan Cuma Ditinggikan atau Ditambal

Salah satu anggota Dasa Wisma RT 001, Azriah, mengatakan bahwa Kali Baru bermasalah sehingga air sering meluap ke area permukiman.

"Yang harus diperbaiki kalinya, warga cuma kena dampak. Kali dibenerinnya, bisa pengerukan atau turap dibetulin," tutur Azriah di Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa.

Untuk perbaikan turap, menurut dia hal itu diperlukan karena turap sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

Kondisinya sudah tidak prima karena saat ini memiliki banyak celah, khususnya yang masuk ke wilayah RT 001.

Banyaknya celah membuat air sering rembes ke permukiman warga setiap volume kali meningkat saat mendapat kiriman dari Bogor.

Baca juga: Turap Kali Baru Jaktim Sudah Bocor, Tinggal Tunggu Jebol Saja...

Azriah melanjutkan, jika warga tetap harus direlokasi, mereka tetap akan menjawab bahwa yang menjadi permasalahan utama adalah Kali Baru.

"Kalau kali dibenerin, enggak bakalan warga kena dampak. Kalau warga direlokasi, buat apa? Yang harusnya dibenerin itu turap kalinya," tegas Azriah.

"Kecuali warga tinggal di bantaran kali, kami terima direlokasi. Tapi lokasi rumah warga jauh dari kali. Dari turap, jaraknya lebih kurang 100 meter," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com