JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 001/RW 01 Kelurahan Tengah, O'oh, menyatakan warganya menyambut baik rencana normalisasi Kali Baru di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, wilayah Kramatjati.
"Kami senang banget, benar. Bahkan berharap, karena akan kembali enggak ada banjir," ucap dia di Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (20/6/2023).
Dengan normalisasi, menurut O'oh, warganya tidak akan lagi merasa khawatir terdampak banjir akibat luapan Kali Baru.
Adapun Kali Baru sering meluap setiap mendapat air kiriman dari Bogor.
Baca juga: Warga Minta Turap Kali Baru Segera Diperbaiki: Jangan Tunggu Ada Korban!
Luapan tidak hanya membanjiri Jalan Raya Bogor, kemudian mengalir ke Jalan Hek, dan permukiman warga yang berada di pinggir kali.
"(Normalisasi) sangat diharapkan. Sebenarnya wacana (normalisasi) sudah ada sejak lama, omongannya. Tapi dibilang nanti-nanti terus setiap ditanyakan," ungkap O'oh.
Meski begitu, warga menolak relokasi apabila proses normalisasi dilakukan.
Menurut mereka, yang bermasalah bukanlah permukiman di pinggir Kali Baru, tetapi kali tersebut.
Baca juga: Warga Ingin Turap Kali Baru Diperbaiki Total, Jangan Cuma Ditinggikan atau Ditambal
Salah satu anggota Dasa Wisma RT 001, Azriah, mengatakan bahwa Kali Baru bermasalah sehingga air sering meluap ke area permukiman.
"Yang harus diperbaiki kalinya, warga cuma kena dampak. Kali dibenerinnya, bisa pengerukan atau turap dibetulin," tutur Azriah di Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa.
Untuk perbaikan turap, menurut dia hal itu diperlukan karena turap sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Kondisinya sudah tidak prima karena saat ini memiliki banyak celah, khususnya yang masuk ke wilayah RT 001.
Banyaknya celah membuat air sering rembes ke permukiman warga setiap volume kali meningkat saat mendapat kiriman dari Bogor.
Baca juga: Turap Kali Baru Jaktim Sudah Bocor, Tinggal Tunggu Jebol Saja...
Azriah melanjutkan, jika warga tetap harus direlokasi, mereka tetap akan menjawab bahwa yang menjadi permasalahan utama adalah Kali Baru.
"Kalau kali dibenerin, enggak bakalan warga kena dampak. Kalau warga direlokasi, buat apa? Yang harusnya dibenerin itu turap kalinya," tegas Azriah.
"Kecuali warga tinggal di bantaran kali, kami terima direlokasi. Tapi lokasi rumah warga jauh dari kali. Dari turap, jaraknya lebih kurang 100 meter," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.