Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakjelasan Penanganan Limbah Kotoran Sapi di Saluran Air Cikoko Jaksel: Bau Menyengat dan Ancam Kesehatan

Kompas.com - 26/06/2023, 19:03 WIB
Larissa Huda

Editor

Hasan merupakan warga yang tinggal di Jalan Cikoko Barat III atau berjarak sekitar 400 meter dari lokasi peternakan yang dimiliki Burhan. Mereka belum pernah bertatap muka sebelumnya.

"Ternyata kami sama-sama tidak mendapat penjelasan soal penanganan masalah ini. Pak Burhan selaku pemilik pun bingung karena belum ada tindakan," ungkap dia.

Baca juga: PAL Jaya Ambil Sampel Limbah Kotoran Sapi di Kelurahan Cikoko

Diwarnai perdebatan

Dalam diskusi yang melibatkan Hasan, Burhan, dan Lurah Cikoko Fitriani di lantai dua kantor kelurahan, diwarnai tensi tinggi dan friksi.

Hasan meminta penjelasan soal minimnya informasi kepada Fitriani. Sementara, Fitriani mengatakan kelurahan sudah berdiskusi dengan peternak soal ukuran biopal atau septic tank komunal khusus limbah.

Kemudian, ada juga perdebatan soal wewenang pembuangan limbah padat kotoran sapi antara pemilik ternak dan kelurahan. Burhan merasa pihak kelurahan seharusnya ikut membantu mengangkut limbah kotoran sapi.

Diskusi yang berlangsung selama 60 menit menyepakati beberapa hal, salah satunya keterbukaan informasi.

Baik pelapor, terlapor, dan pihak kelurahan akan sama-sama terbuka dan bersama-sama menyelesaikan permasalahan limbah kotoran sapi.

Baca juga: Warga dan Pemilik Ternak di Cikoko Datangi Kantor Kelurahan, Minta Kejelasan Masalah Limbah Kotoran Sapi

PAL Jaya ambil sampel kotoran

Perusahaan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya juga telah mengambil sampel kotoran sapi dari salah satu peternak di Kelurahan Cikoko.

Pengambilan sampel air limbah di kandang tersebut dilakukan setelah Hasan membuat laporan melalui aplikasi Jakarta Terkini (JAKI).

Hasan merasa limbah kotoran sapi yang melewati saluran air membuat istrinya yang tengah hamil jatuh sakit akibat cemaran limbah yang mengendap di saluran di depan rumahnya.

Petugas PAL Jaya, Lutfi, mengatakan bahwa perusahaan mengambil sampel air di tiga lokasi berbeda. Ia mengatakan perlu hasil uji laboratorium soal limbah kotoran sapi itu.

"Setidaknya butuh waktu tiga minggu untuk uji sampel air. Hasilnya nanti akan kami beritahu ke pihak kelurahan," imbuh Lutfi.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Gerak Cepat Atasi Limbah Kotoran Sapi di Saluran Air Kelurahan Cikoko

DPRD minta Pemprov DKI turun tangan

Komisi D DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan, Pantas Nainggolan, meminta Pemprov DKI turun tangan atas permasalahan limbah kotoran sapi di Cikoko.

"Harapan kami untuk semua target sudah dicanangkan, termasuk juga pemulihan lingkungan dan limbah tadi. Ini dibutuhkan untuk pengawasan," ujar Pantas, Senin (26/6/2023).

Pantas mengatakan, permasalahan bau limbah kotoran sapi ini bukan pertama kali terjadi. Bukan saja pada penampungan sapi perah, tapi juga hewan kurban jelang Lebaran Idul Adha 2023.
"Tidak ada pilihan kecuali dilakukan secara konsisten untuk pengawasan. Maka perlu ada upaya dilakukan oleh Pemprov, di samping tindakan konkrit agar tidak membuang limbah sembarangan," ucap Pantas.

(Penulis : Muhammad Isa Bustomi, Dzaky Nurcahyo | Editor : Irfan Maullana, Nursita Sari, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com