Hasan merupakan warga yang tinggal di Jalan Cikoko Barat III atau berjarak sekitar 400 meter dari lokasi peternakan yang dimiliki Burhan. Mereka belum pernah bertatap muka sebelumnya.
"Ternyata kami sama-sama tidak mendapat penjelasan soal penanganan masalah ini. Pak Burhan selaku pemilik pun bingung karena belum ada tindakan," ungkap dia.
Baca juga: PAL Jaya Ambil Sampel Limbah Kotoran Sapi di Kelurahan Cikoko
Dalam diskusi yang melibatkan Hasan, Burhan, dan Lurah Cikoko Fitriani di lantai dua kantor kelurahan, diwarnai tensi tinggi dan friksi.
Hasan meminta penjelasan soal minimnya informasi kepada Fitriani. Sementara, Fitriani mengatakan kelurahan sudah berdiskusi dengan peternak soal ukuran biopal atau septic tank komunal khusus limbah.
Kemudian, ada juga perdebatan soal wewenang pembuangan limbah padat kotoran sapi antara pemilik ternak dan kelurahan. Burhan merasa pihak kelurahan seharusnya ikut membantu mengangkut limbah kotoran sapi.
Diskusi yang berlangsung selama 60 menit menyepakati beberapa hal, salah satunya keterbukaan informasi.
Baik pelapor, terlapor, dan pihak kelurahan akan sama-sama terbuka dan bersama-sama menyelesaikan permasalahan limbah kotoran sapi.
Perusahaan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya juga telah mengambil sampel kotoran sapi dari salah satu peternak di Kelurahan Cikoko.
Pengambilan sampel air limbah di kandang tersebut dilakukan setelah Hasan membuat laporan melalui aplikasi Jakarta Terkini (JAKI).
Hasan merasa limbah kotoran sapi yang melewati saluran air membuat istrinya yang tengah hamil jatuh sakit akibat cemaran limbah yang mengendap di saluran di depan rumahnya.
Petugas PAL Jaya, Lutfi, mengatakan bahwa perusahaan mengambil sampel air di tiga lokasi berbeda. Ia mengatakan perlu hasil uji laboratorium soal limbah kotoran sapi itu.
"Setidaknya butuh waktu tiga minggu untuk uji sampel air. Hasilnya nanti akan kami beritahu ke pihak kelurahan," imbuh Lutfi.
Baca juga: Pemprov DKI Diminta Gerak Cepat Atasi Limbah Kotoran Sapi di Saluran Air Kelurahan Cikoko
Komisi D DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan, Pantas Nainggolan, meminta Pemprov DKI turun tangan atas permasalahan limbah kotoran sapi di Cikoko.
"Harapan kami untuk semua target sudah dicanangkan, termasuk juga pemulihan lingkungan dan limbah tadi. Ini dibutuhkan untuk pengawasan," ujar Pantas, Senin (26/6/2023).
Pantas mengatakan, permasalahan bau limbah kotoran sapi ini bukan pertama kali terjadi. Bukan saja pada penampungan sapi perah, tapi juga hewan kurban jelang Lebaran Idul Adha 2023.
"Tidak ada pilihan kecuali dilakukan secara konsisten untuk pengawasan. Maka perlu ada upaya dilakukan oleh Pemprov, di samping tindakan konkrit agar tidak membuang limbah sembarangan," ucap Pantas.
(Penulis : Muhammad Isa Bustomi, Dzaky Nurcahyo | Editor : Irfan Maullana, Nursita Sari, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.