Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Lalu Kantongi Penghasilan Rp 30 Juta, Acil Pernah Menikmati Manisnya "Citayam Fashion Week"

Kompas.com - 27/06/2023, 08:05 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kira-kira satu tahun lalu fenomena "Citayam Fashion Week" sempat meramaikan kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Para muda-mudi saling unjuk kreativitas dan berekspresi memeragakan pakaian uniknya.

Banyak kreator konten baru yang lahir berkat Citayam Fashion Week. Sebut saja Bonge, Jeje, Mami, hingga Roy, yang mendulang popularitas di media sosial saat fenomena itu ada.

Selain mereka, sejumlah muda-mudi lainnya ternyata juga ikut kecipratan berkah "Citayam Fashion Week".

Acil (17), misalnya. Pemuda asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengaku selalu ikut meramaikan Dukuh Atas bersama Bonge dkk.

Baca juga: Mencari Sisa Eksistensi Citayam Fashion Week di Dukuh Atas

Bahkan, penghasilan Acil saat itu pernah menembus Rp 30 juta, dari berbagai endorse yang diterimanya.

Acil mengaku mendapat tawaran iklan produk baju dengan tarif yang menggiurkan saat itu. Ia bercerita, sekali iklan tarifnya bisa mencapai Rp 450.000 hingga Rp 550.000.

"Awal-awal (Citayam Fashion Week) endorse juga rame. Paling gede Rp 450.000-Rp 550.000 sekali endorse. Endorse-nya ya iklan kayak baju, iklan sweater Shopee," ujar pria bernama lahir Ahmad Dahlan saat bertemu Kompas.com di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Minggu (25/6/2023).

Dari hasil endorse yang didapat, alhasil Acil bisa membeli sepeda motor baru, mengganti ponselnya, hingga membantu orangtua.

"Waktu ramai sih udah beli motor, beli HP. Waktu lagi ramai (pendapatan) bisa sampai Rp 600.000-Rp 700.000 sehari," ungkap  dia.

Baca juga: Meski Citayam Fashion Week Mulai Meredup, Kawasan Dukuh Atas Masih Ramai Remaja yang Nongkrong

Orangtuanya juga mendukung aktivitas Acil saat itu. Apalagi saat mereka melihat Acil tampil di iklan televisi.

"Dukung, semenjak liat video-video saya di TikTok, Instagram, sampai masuk tv juga itu Trans 7, sama Gobal TV, masuk di iklan baju-baju Shopee," tutur dia.

Acil berkata, dahulu ia juga sering diajak kolaborasi untuk membuat konten TikTok. Sehingga jumlah pengikutnya di media sosial pun melonjak drastis.

"Kan sekali ngonten tuh, besoknya banyak yang ngajakin lagi, 'Ayo Cil, ini pada komen ngonten lagi'. Sesudah Citayam bubar, followers sama viewers berkurang drastis," kata Acil.

Acil pun bercerita bagaimana keadaannya saat ini, usai "Citayam Fashion Week" bubar dengan sendirinya. Pendapatan Acil turun drastis walau sesekali masih mendapat endorse.

"(Waktu ramai) sebulan pernah tembus Rp 30 jutaan. Sekarang mentok paling cuma Rp 5 jutaan, " ujar Acil.

Baca juga: Citayam Fashion Week Mulai Sepi, Ini Penjelasan Pengamat Sosial

Ditambah lagi saat ponselnya raib digondol maling saat tengah membuat konten di sekitaran Dukuh Atas. Membuat akses TikTok dan Instagram-nya (IG) juga ikut hilang.

"TikTok sama IG saya yang lama sudah enggak tahu sejak HP hilang. Itu hilangnya di sini pas lagi ngonten juga, biasa lah ada yang ambil. Jadinya frekuensi konten pun berkurang," ujar Acil.

Selain itu, kata dia, Dukuh Atas sudah sejak lama tidak jadi lokasi perkumpulan muda-mudi lagi.

Sebab, menurut Acil, muda-mudi itu sudah berpindah ke Kota Tua, Jakarta Utara. Lantaran ada lebih banyak acara di sana.

"Sepinya udah lama, dari awal tahun pun udah sepi, sejak sekarang di Kota Tua ada event semua pada pindah. Pernah ke sana, ngonten," tutur remaja asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com