JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengaku belum merasakan dampak penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dipasang di sejumlah lampu lalu lintas di Ibu Kota.
Setidaknya, sudah ada 20 teknologi AI yang dipasang di persimpangan jalan Jakarta sejak April 2023.
"Saya belum merasakan. Dari 20 titik AI itu belum ada perubahan," ujar Gembong saat dihubungi, Senin (3/7/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Diminta Evaluasi Pemasangan Teknologi AI di Lampu Merah
Gembong menyampaikan hal itu setelah terjebak macet saat berangkat dari rumahnya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menuju Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Senin ini.
"Perjalanan dari Kebayoran Lama sampai kantor ini tidak ada perubahan," ucap Gembong.
Karena itu, anggota Komisi A DPRD DKI ini meminta Dinas Perhubungan (Dishub) segera mengevaluasi penerapan teknologi AI.
"Apakah ini sifatnya uji coba atau permanen. Kalau itu uji coba, saya kira uji cobanya segera dilakukan evaluasi," ujar Gembong.
Baca juga: Dishub DKI Sebut Teknologi AI di Simpang Jalan Jakarta Prioritaskan Angkutan Umum
Evaluasi dinilai harus dilakukan agar anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dikeluarkan untuk memasang teknologi ini tidak sia-sia.
"Katakanlan bulan (Juni) kemarin sebelum itu dipasang, kemacetan di DKI Jakarta itu seperti apa. Pas sudah dipasang seperti apa, yang tahu persis itu Dishub," ucap Gembong.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo sebelumnya mengatakan, teknologi AI yang telah dan akan dipasang itu dapat mengatur durasi lampu lalu lintas.
Pengaturan lampu lalin dengan menambah durasi lampu hijau dilakukan secara otomatis, dari yang selama ini dilakukan manual.
"Traffic light (yang dipasang AI) ini akan melihat kaki simpang mana yang padat sehingga di sana yang akan diberikan prioritas (lampu) hijau lebih banyak," ucap Syafrin.
Baca juga: Dinilai Efektif Urai Macet, 40 Teknologi AI Akan Ditambah di Simpang Jalan Jakarta
Syafrin mengatakan, penerapan pengaturan durasi lampu melalui teknologi AI cukup berdampak mengurai kemacetan di Jakarta.
"Sore hari misalnya, ternyata dari Jakarta Utara yang padat menuju Jakarta Selatan. Maka, kaki simpang sisi di Jakarta Utara akan diberikan waktu (lampu hijau) lebih panjang, sehingga antrean di simpang bisa dihindari," kata Syafrin.
Berdasarkan data Dishub DKI, berikut 20 simpang jalan di Ibu Kota yang telah dipasang AI: