Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Klinik Aborsi di Kemayoran Digerebek Polisi, Warga Adukan Aktivitas Mencurigakan di Sana

Kompas.com - 03/07/2023, 18:10 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga pernah mengungkapkan kecurigaan mereka terkait penghuni kontrakan yang dijadikan klinik aborsi ilegal di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ketua RT 004/RW 04 Kelurahan Sumur Batu Usman mengatakan, ada 3-4 orang yang mengadukan aktivitas mencurigakan di kontrakan yang berlokasi di Jalan Mirah Delima IV Nomor 14 itu.

“Iya, sebelum penggerebekan memang warga ada kasih info ke Ketua RT,” kata Usman saat diwawancarai, Senin (3/7/2023).

“Ada tiga sampai empat orang menaruh curiga. Bilang, ‘Mohon Pak RT dicek’,” lanjut dia.

Baca juga: Polisi Geruduk Klinik Aborsi di Kemayoran, Ketua RT Belum Pernah Bertemu Pelaku

Kepada Usman, warga bertanya apakah penghuni kontrakan itu telah melapor untuk tinggal di sana.

Warga meminta Usman mengecek langsung sebab ada sejumlah perempuan yang keluar-masuk kontrakan itu.

“Bilang, ‘Tolong dicek, Pak, karena ada aktivitas keluar-masuk perempuan, terus kok enggak tegur sapa sama tetangga. Jangan-jangan ada apa-apa’. Warga kami aktif, kok,” tutur Usman.

Kecurigaan Usman dan warga sekitar terkonfirmasi saat polisi menelepon dan meminta izin untuk menggerebek kontrakan itu.

“Berarti serius apa yang saya curigai, warga curigai, memang benar karena polisi sudah telepon saya. Ya sudah, jadi saya bolehin polisi, digerebek langsung rumahnya,” tutur Usman.

Baca juga: Penggerebekan Klinik Aborsi di Kemayoran, Banyak Tamu Wanita Keluar Masuk Kontrakan

Untuk diketahui, klinik aborsi berkedok unit kontrakan ini digeruduk polisi pada Rabu (28/6/2023). Hingga saat ini, ada sembilan orang yang diamankan Polres Metro Jakarta Pusat.

Ada dua tersangka utama dalam kasus ini, yakni SM (51) sebagai eksekutor dan NA (33) selaku orang yang menyosialisasikan dan mencari pasien, sekaligus pengantar jemput.

Klinik itu beroperasi sejak 15 Mei 2023 atau sekitar 1,5 bulan.

Baca juga: Polisi Bongkar Septic Tank di Klinik Aborsi Ilegal Kemayoran

Tarif yang dikenakan kepada seorang pasien mencapai Rp 2,5 juta hingga Rp 8 juta, tergantung usia kandungan. Janin yang digugurkan kemudian dibuang melalui kloset.

Teranyar, polisi membongkar septic tank yang terletak di halaman rumah untuk mencari residu janin yang tersisa pada Senin ini.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ditemukan adanya barang bukti lain di dalam bongkaran septic tank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com