Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mario Dandy Dibentak Hakim Saat Beri Keterangan dalam Sidang

Kompas.com - 04/07/2023, 20:21 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus penganiayaan  D, Mario Dandy Satriyo, dibentak oleh Hakim Anggota Tumpanuli Marbun dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2023).

Momen itu terjadi ketika Mario memberi kesaksian tentang hal yang dilakukan oleh terdakwa Shane Lukas.

Awalnya Mario ditanya oleh Tumpanuli terkait aksi terdakwa menyuruh korban push up.

Mario mengaku membentak Shane ketika temannya itu menyuruh D untuk mengubah cara push up, dari posisi dengan tangan terkepal menjadi tangan terbuka.

"Dari situ saya bilang, saya bentak-bentak, 'Diam, diam', gitu (ke Shane)," ujar Mario.

Baca juga: Pernah Rusak Jok Harley-Davidson Mario Dandy, Alasan Shane Takut Hentikan Penganiayaan D

Tumpanuli kemudian menanyakan sikap Shane saat dibentak. Mario lalu mengucapkan bahwa Shane hanya diam. Namun, Shane mencoba untuk melerai.

Tumpanuli kembali bertanya, kapan terdakwa Shane melerai Mario dan D. Mario lalu menjawab, ia dilerai setelah menganiaya D.

"Kalau enggak dilerai itu, saya bisa hajar lagi," ungkap Mario kepada hakim.

Baca juga: Belum Punya SIM, AG Setir Rubicon Mario Dandy Usai Penganiayaan D

Tumpauli kembali menanyakan alasan Mario ingin terus menganiaya D. Terdakwa menjawab, dia masih emosi dan dalam keadaan marah.

"Niat saudara untuk apa? Untuk supaya mati?" tanya Tumpanuli.

"Karena di situ saya emosi, saya enggak lihat kondisinya bagaimana," jawab Mario.

Hakim terus menanyakan soal alasan Mario terus menyiksa korban D. Padahal, kondisi korban sudah tidak berdaya.

Baca juga: Shane Lukas Blak-blakan Cerita Adegan Penganiayaan D, Peragakan Tendangan Free Kick ala Mario Dandy


Mario lalu mencoba untuk memotong omongan hakim. Belum selesai Mario berbicara, tiba-tiba Tumpauli membentak terdakwa.

"Pada saat itu saya...," ucap Mario.

"Iya, saudara diam dulu. Saudara tendang lagi dalam keadaan terkapar? Itu masih saudara tetap pengin untuk memukulinya? Karena saudara masih emosi?" tanya Tumpanuli dengan nada tinggi.

Mario lalu membenarkan pertanyaan hakim soal alasannya terus memukul D meski korban sudah terkapar.

"Iya, Yang Mulia," jelas Mario.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com