JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus penganiayaan D, Mario Dandy Satriyo, dibentak oleh Hakim Anggota Tumpanuli Marbun dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2023).
Momen itu terjadi ketika Mario memberi kesaksian tentang hal yang dilakukan oleh terdakwa Shane Lukas.
Awalnya Mario ditanya oleh Tumpanuli terkait aksi terdakwa menyuruh korban push up.
Mario mengaku membentak Shane ketika temannya itu menyuruh D untuk mengubah cara push up, dari posisi dengan tangan terkepal menjadi tangan terbuka.
"Dari situ saya bilang, saya bentak-bentak, 'Diam, diam', gitu (ke Shane)," ujar Mario.
Baca juga: Pernah Rusak Jok Harley-Davidson Mario Dandy, Alasan Shane Takut Hentikan Penganiayaan D
Tumpanuli kemudian menanyakan sikap Shane saat dibentak. Mario lalu mengucapkan bahwa Shane hanya diam. Namun, Shane mencoba untuk melerai.
Tumpanuli kembali bertanya, kapan terdakwa Shane melerai Mario dan D. Mario lalu menjawab, ia dilerai setelah menganiaya D.
"Kalau enggak dilerai itu, saya bisa hajar lagi," ungkap Mario kepada hakim.
Baca juga: Belum Punya SIM, AG Setir Rubicon Mario Dandy Usai Penganiayaan D
Tumpauli kembali menanyakan alasan Mario ingin terus menganiaya D. Terdakwa menjawab, dia masih emosi dan dalam keadaan marah.
"Niat saudara untuk apa? Untuk supaya mati?" tanya Tumpanuli.
"Karena di situ saya emosi, saya enggak lihat kondisinya bagaimana," jawab Mario.
Hakim terus menanyakan soal alasan Mario terus menyiksa korban D. Padahal, kondisi korban sudah tidak berdaya.
Baca juga: Shane Lukas Blak-blakan Cerita Adegan Penganiayaan D, Peragakan Tendangan Free Kick ala Mario Dandy
Mario lalu mencoba untuk memotong omongan hakim. Belum selesai Mario berbicara, tiba-tiba Tumpauli membentak terdakwa.
"Pada saat itu saya...," ucap Mario.
"Iya, saudara diam dulu. Saudara tendang lagi dalam keadaan terkapar? Itu masih saudara tetap pengin untuk memukulinya? Karena saudara masih emosi?" tanya Tumpanuli dengan nada tinggi.
Mario lalu membenarkan pertanyaan hakim soal alasannya terus memukul D meski korban sudah terkapar.
"Iya, Yang Mulia," jelas Mario.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.