Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan JIS yang Belum Standar FIFA Jadi Tantangan Heru Budi untuk Benahi

Kompas.com - 06/07/2023, 05:18 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Ismail mengatakan, kekurangan dari Jakarta International Stadium (JIS) yang belum berstandar FIFA menjadi tantangan pemimpin daerah.

Menurut pejabat legislatif dari Fraksi PKS ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono harus membenahi kekurangan itu agar sesuai standar untuk Piala Dunia U-17.

"Kekurangan ini justru menjadi challenge atau tantangan pemimpin saat ini untuk menyempurnakan, itu namanya estafet pembangunan," ujar Ismail saat dikonfirmasi, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: JIS Mau Direnovasi, Kubu Anies Bingung Pemerintah Tak Akui Karya Bermutu Tinggi

JIS diresmikan di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tetapi melewati proses panjang di era pemerintahan sebelumnya. Stadion tersebut, kata Ismail, dibangun atas kesepakatan eksekutif dan legislatif guna mengakomodir keinginan warga Ibu Kota.

"Kalau melihat dari prosesnya JIS tak berdiri tunggal pada masa pak Anies, tapi sudah ada prosesnya. Untuk penetapan tempat era pak Jokowi, eksekusi lahan di masa pak Ahok dan realisasi pembangunannya di masa Anies. Jadi kami melihat ada andil dari pimpinan gubernur sebelumnya," ucap Ismail.

"Karena berbagai faktor ini ditenggelamkan. Saya pikir ini mengubur hidup pula mimpi dari masyarakat Jakarta utk memiliki stadion," sambung dia.

Sebelumnya, Heru Budi bersama Menteri BUMN sekaligus Ketua PSSI Erick Thohir serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau JIS pada Selasa (4/7/2023).

Peninjauan itu untuk melihat infrastruktur yang harus diperbaiki karena JIS masuk dalam opsi venue pertandingan sepak bola Piala Dunia U-17.

Baca juga: Supaya Objektif, Anggota Fraksi PKS Sebut Pengecekan JIS Seharusnya Dilakukan FIFA

Ada beberapa infrastruktur di JIS yang disebut belum memenuhi standardisasi FIFA untuk penyelenggaraan event internasional itu. Salah satunya yakni soal rumput.

Basuki menyebut rumput JIS tidak standardisasi FIFA sebagai venue Piala Dunia U-17. Rumput JIS itu nantinya akan diganti.

Menurut Basuki, biaya penggantian rumput JIS agar sesuai dengan standardisasi FIFA akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 6 miliar.

"Tadi saya sampaikan (untuk biaya ganti rumput) keroyokan. Menurut pak Kamal (ahli rumput) sekitar Rp 6 miliar satu lapangan," ujar Basuki di JIS, Selasa (4/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com