Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Kehilangan Pekerjaan, PPSU Kelapa Gading yang Diutangi Bos Hanya Bisa Mengeluh

Kompas.com - 06/07/2023, 17:18 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas PPSU di Kelapa Gading Barat, Maulana (53) menyebut rekan kerjanya yang lain tidak berani buka suara soal perilaku atasannya yang meminjam uang ke sejumlah PPSU.

Kata Maulana, mereka hanya bisa mengeluh karena khawatir pekerjaan satu-satunya ini hilang begitu saja.

Untuk diketahui, atasan PPSU ini tidak hanya meminjam uang melainkan juga menggunakan data pribadi untuk pinjol dan memaksa mengikuti peminjaman uang di sebuah koperasi.

"Mereka mengeluh doang sama saya. Cuma, enggak berani untuk mengungkapkan," kata Maulana saat ditemui di pinggir Danau Cincin, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Tak Cuma Dipaksa Pinjamkan Uang, PPSU Kelapa Gading Barat Juga Dicaci Maki Atasan

"Kemungkinan mereka takut enggak diperpanjang kontrak atau dibungkam," tutur Maulana melanjutkan.

Maulana sendiri berani buka suara karena dia sudah sakit hati dengan atasannya ini setelah menerima sumpah serapah melalui sambungan telepon pada Senin (3/7/2023).

Kata-kata kotor terucap karena Maulana belum bisa membayar tagihan yang tersisa tiga bulan dari pinjaman koperasi sebelumnya.

Pasalnya, uang gajinya hanya tersisa Rp 900.000 setelah membayar cicilan motor senilai Rp 2 juta.

"Motor saya kan sama teman. Waktu itu buat bayar kuliah anak, saya pinjam Rp 3 juta, cuma bayarnya Rp 3,5 juta. Gaji saya dipotong (cicilan koperasi) terisa Rp 2,9 juta," kata Maulana.

Baca juga: Anggota PPSU Kelapa Gading Barat Blak-blakan Dimintai Atasan Rp 1 Juta

"Saya cuma bisa bayar Rp 2 juta untuk ambil motor. Tapi tetap saja, karena belum lunas, motor tetap saya tinggal," tutur Maulana melanjutkan.

Setelah menjelaskan hal tersebut kepada atasannya ini, Maulana malah dicaci maki dan diminta mencari dana untuk membayar tagihan yang tersisa.

"Tadinya saya enggak mau (ungkap). Tapi setelah dia mengucapkan kata-kata binatang, 'Kok begini orang? Sudah ditolong, saya bantu, kenapa omongannya seperti ini ke saya?'," kata Maulana.

Setelah perbincangan selesai, Maulana memutuskan untuk kembali ke rumah. Dia menceritakan perilaku atasannya kepada sang istri.

"(Istri bilang) 'Berarti ayah bohongi saya dong? Katanya uang hasil kerja', 'Habis, gimana? Pimpinan yang mau, saya harus berbuat apa?'. Saya berpikir begini, kalau saya enggak kasih pinjam, saya akan dilingkari," imbuh dia.

Baca juga: Dipaksa Atasan Berutang ke Pinjol dan Koperasi, Data Pribadi PPSU Kelapa Gading Barat Jadi Jaminan

Akhirnya saat itu Maulana memilih meliburkan diri. Dia merasa lelah dan sakit hati dengan caci maki tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

Megapolitan
Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

PT MRT Jakarta: Terlalu Dini Menyatakan Besi Ribar Jatuh karena Induksi Elektromagnetik

Megapolitan
Petugas Kebersihan Diduga Rekam Perempuan yang Sedang Mandi di Toilet GBK

Petugas Kebersihan Diduga Rekam Perempuan yang Sedang Mandi di Toilet GBK

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

Polisi Tangkap 2 dari 6 Pelaku Pembacokan dalam Tawuran di Pademangan

Megapolitan
Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah

Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah

Megapolitan
Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Warga Jaktim Butuh Lebih Banyak Ruang Terbuka dan Tempat Bermain Anak

Megapolitan
“Gubernur Ideal adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

“Gubernur Ideal adalah Orang yang Mengerti Persoalan Jakarta Setelah Tidak Lagi Jadi Ibu Kota”

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Faktor Ekonomi Jadi Motif Deky Jual Konten Video Porno Anak di Telegram

Megapolitan
Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Massa Unjuk Rasa di Depan Kedubes Amerika Serikat, Suarakan Solidaritas untuk Palestina

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Polisi Tangkap 3 Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakarta Utara

Megapolitan
Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Polisi Buru 398 Pelanggan Konten Video Porno Anak yang Diedarkan Deky lewat Telegram

Megapolitan
Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Menjelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tak Jual Hewan Kurban di Fasilitas Umum

Megapolitan
Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Viral Video Tarif Parkir Liar Motor Rp 25.000 di JIS, Dishub DKI Kirim Anggota Tertibkan

Megapolitan
Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Soal Wacana Kaesang Duet dengan Budi Djiwandono pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Apa Iya Cuma Jadi Cawagub?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com