Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Bakal Turun Tangan dalam Penetapan Cagub DKI dari PDI-P

Kompas.com - 06/07/2023, 16:33 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Megawati Soekarnoputri disebut bakal turun tangan dalam penetapan nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang bakal didukung PDI-P pada Pilkada serentak 2024.

Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Gerbong Warsono mengatakan, penentuan bakal calon gubernur dilakukan melalui mekanisme penjaringan dan penyaringan.

Setelah itu, penentuan akhirnya satu nama bakal calon yang didukung akan ditentukan lewat rapat DPP PDI-P. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh ketua umum partai.

"Jadi apakah dalam penetapan bakal calon nanti Ibu Megawati terlibat? Ya pasti terlibat. Karena beliau sebagai ketua umum partai, yang pada ujungnya nanti siapa yang menetapkan bakal calon gubernur DKI Jakarta nanti adalah rapat DPP partai," ujar Gembong saat dihubungi, Kamis (6/7/2023).

Baca juga: DPD PDI-P: Kandidat Cagub DKI 2024 Akan Diputuskan oleh DPP Partai

"Rapat DPP partai tentunya yang memimpin adalah ketua umum. Jadi kalau ditanya apakah terlibat, ya pasti. Namanya beliau ketua umum kan gitu," sambungnya.

Meski begitu, Gembong memastikan bahwa DPD PDI-P DKI Jakarta belum mulai melaksanakan penjaringan dan penyaringan bakal calon gubernur.

Sebab, pengurusan partai berlogo kepala banteng di wilayah DKI Jakarta itu sampai saat ini masih fokus mengurus Pilpres dan Pileg 2024.

"Kami belum fokus pada pilkadanya jadi kita fokuskan dulu untuk menangkan Pilpres dan Pileg di DKI Jakarta. Pasca Pileg dan Pilpres baru kami akan bicara masalah Pilkada DKI Jakarta," kata Gembong.

Baca juga: Belum Jaring Kandidat Cagub DKI, DPD PDI-P: Kami Tidak Bicara Pilkada Dulu

Sebelumnya, Wakil Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bidang Pemenangan Pemilu Ida Mahmudah mengatakan, jajarannya masih harus menyosialisasikan Ganjar Pranowo sebagai kandidat calon presiden kepada masyarakat Ibu Kota.

Sebab, masih banyak warga Jakarta yang belum mengenal sosok Ganjar lebih jauh.

"Mungkin masih ada warga Jakarta yang hanya mengenal Ganjar sebagai Gubernur Jateng, tapi secara detail kan mereka ada yang belum tahu," ujar Ida saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (28/4/2023).

"Jadi, kami ingin memperdalam itu, ingin menyosialisasikan itu secara langsung," sambung dia.

Secara umum, kata Ida, sosok Ganjar sebetulnya sudah banyak dikenal oleh masyarakat, termasuk di Ibu Kota dan sekitarnya.

Baca juga: Kaesang Dipromosikan PSI Jadi Calon Wali Kota Depok, PDI-P: Ibu Ketum Perintah, Jangan Bahas Pilkada

Namun, DPD PDI-P DKI Jakarta akan mengenalkan lagi sosok Ganjar dengan identitas yang baru, yakni sebagai bakal capres pada Pemilu 2024.

"Secara umum warga memang sudah mengetahui tentang Pak Ganjar. Tapi, kami PDI-P DKI Jakarta tetap akan sosialisasi lebih mendalam kepada masyarakat DKI Jakarta. Itu yang pasti," kata Ida.

Sosialisasi tersebut menjadi salah satu upaya PDI-P DKI Jakarta untuk memenangkan Ganjar di Jakarta dalam kontestasi Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com