Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Minta Sumbangan, Pria di Duren Sawit Curi Ponsel Karyawan Pemasok Elpiji

Kompas.com - 06/07/2023, 20:47 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial R (32) mencuri ponsel seorang karyawan agen penyalur elpiji di pangkalan elpiji, RT 007/RW 04 Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (6/7/2023).

E (29) selaku korban mengatakan, R menggunakan modus pura-pura meminta sumbangan.

"Dua orang datang jalan kaki. Yang satu ngobrol sama saya, minta uang sumbangan. Ngakunya dari pengurus RT," kata E di lokasi kejadian, Kamis.

Pada saat itu, salah satu pelaku memberikan selembar kertas bertuliskan sumbangan mengatasnamakan RT 007.

Dalam kertas itu, tercantum pula nominal yang harus disumbangkan orang-orang, yakni Rp 100.000.

Baca juga: Tak Cuma Dipaksa Pinjamkan Uang, PPSU Kelapa Gading Barat Juga Dicaci Maki Atasan

Namun, E hanya memberikan Rp 40.000. Pelaku yang meminta sumbangan menolaknya. Pelaku menekankan bahwa sumbangan yang harus diberikan adalah Rp 100.000.

"Pas itu, saya enggak sadar, yang satunya, si R, tiba-tiba hilang pas saya lagi ngobrol sama pelaku satunya di sini (pintu gerbang pangkalan elpiji)," ungkap E.

"Dia diam saja berdiri di depan pintu kantor. Dipanggil-panggil sama temannya, dia enggak nengok sampai panggilan ketiga," imbuh E.

Selanjutnya, R menengok dan berjalan ke arah E. R kemudian beranjak pergi bersama rekannya.

Baca juga: Terlalu Dekat Permukiman, Pembangunan TPST di Cibitung Ditolak Warga

Sementara itu, E kembali ke tempat kerjanya. Namun, dia tidak menemukan ponselnya yang semula diletakkan di lantai.

E lalu menghampiri R dan rekannya. Dia menanyakan keberadaan ponselnya kepada R.

"Pas saya samperin, HP saya sudah ada di antara bebatuan. Dia naruh di situ sebelumnya, enggak ngaku kalau dia yang ambil," kata E.

Sementara itu, pelaku lainnya mengatakan bahwa ia tidak ikut-ikutan dan berjalan kaki ke jalan raya.

Baca juga: RSUD Tangerang Tawarkan Ambulans ke Ayah yang Simpan Bayi di Kulkas, tapi Ditolak

Pada saat itu, E tidak menyadari bahwa orang yang sebelumnya berbicara dengannya adalah komplotan R. Ia hanya fokus untuk membawa R ke dalam kantor untuk ditanya lebih lanjut.

Akhirnya, R mengaku bahwa ia mencuri ponsel E dan orang yang mengobrol dengan E adalah rekannya.

"R ngakunya khilaf mengambil HP saya, bilangnya karena istrinya lagi hamil dua bulan," ungkap E.

Saat ini, R sudah dibawa ke Mapolsek Duren Sawit untuk diinterogasi lebih lanjut. Sementara itu, ponsel E kembali ke tangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com