Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Bayi Terbungkus Tas Coklat Ditemukan di Tebet, Warga: Ada di Bawah Pohon Mangga

Kompas.com - 12/07/2023, 22:01 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sesosok mayat bayi terbungkus tas coklat ditemukan di depan Universitas Sahid, Jalan Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2023) dini hari.

Seorang warga yang berada di tempat kejadian perkara (TKP), Asep mengatakan, jasad itu masih berwarna merah.

"Bayi yang sudah tak bernyawa itu ditemukan di bawah pohon mangga. Perawakan bayinya juga masih berwarna merah," kata dia saat ditemui wartawan, Rabu (12/7/2023).

Asep menduga, bayi tak berdosa itu sengaja dibuang di rerumputan karena Kali Menteng Dalam yang berada persis di sebelah TKP sedang kering.

Baca juga: Mayat Bayi Ditemukan di Depan Universitas Sahid, Terbungkus Tas Coklat

Ia juga menduga, pembuang bayi itu tinggal tak terlalu jauh dari lokasi penemuan jasad bayi.

"Prediksi saya, malam itu kan kalinya kering, prediksi saya berarti (yang buang) orang dekat-dekat sini atau orang sambil lewat main buang saja," kata dia.

Saat mayat bayi pertama kali ditemukan, Asep menyebut warga langsung heboh. Bahkan, beberapa warga berteriak.

"Ada bayi mati, ada bayi mati," tutur dia menirukan teriakan warga.

Baca juga: Akses Rumah Kliennya Ditutup Hotel, Kuasa Hukum Ngadenin: Artinya Kan Zalim...

Sebagai informasi, jasad bayi ditemukan sekitar pukul 02.00 WIB. Kapolsek Tebet Kompol Chitya Intania mengungkapkan, jasad bayi ditemukan terbungkus dalam sebuah tas.

"Jasad berada di dalam sebuah tas, terbungkus tas berwarna coklat," ungkap Chitya dalam keterangan tertulis, Rabu.

Mayat bayi yang diduga berjenis kelamin perempuan itu pertama kali ditemukan oleh seorang pemancing.

Ketika menjala ikan sapu-sapu di kali, pemancing itu melihat benda mencurigakan berupa tas. Saat tas dibuka, ternyata ada mayat bayi yang dilapisi kerudung biru di dalamnya.

"Setelah melihat isi tas adalah jasad bayi, saksi lantas melaporkan kepada rekan sejawatnya untuk memanggil petugas kepolisian," tutur Chitya.

Baca juga: Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Dalam Kontrakan di Cengkareng

Chitya menyebut masih menyelidiki pembuang jasad bayi tersebut.

Polisi menemukan kendala karena kamera CCTV di sekitar lokasi tak mengarah ke tempat kejadian perkara (TKP).

"CCTV di area sekitar Universitas Sahid kurang mendukung dikarenakan CCTV tidak ada yang mengarah ke TKP, tertutup pohon," ungkap dia.

Kini, mayat bayi telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com