Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak di Pelabuhan Sunda Kelapa dan Tak Ada Penghasilan, Ada ABK Diceraikan Istri

Kompas.com - 14/07/2023, 14:08 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang nakhoda asal Bangka Belitung bernama Edi (42) mengungkapkan ada anak buah kapal (ABK) diceraikan sang istri karena tak ada penghasilan akibat terjebak di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Sebagai informasi, hampir tiga bulan terakhir, sejumlah nakhoda dan ABK terjebak di Pelabuhan Sunda Kelapa karena ada bangkai kapal bekasi kebakaran pada April 2023 yang belum dievakuasi.

Kebakaran kapal layar motor (KLM) itu terjadi di area gudang 9, tepatnya dekat pintu keluar dan masuk jalur KLM ke arah area Pelra.

Baca juga: Terjebaknya Nakhoda dan ABK di Pelabuhan Sunda Kelapa, Luntang-lantung dan Tak Bisa Nafkahi Keluarga

“Ada, sudah ada (yang diceraikan istrinya),” kata Edi saat ditemui Kompas.com di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara pada Kamis (13/7/2023).

“Boro-boro mau kirim (nafkah) ke rumah dan ke kampung,” timpal seorang nakhoda lain bernama Oji (42) dalam kesempatan yang sama.

Beberapa ABK itu berpisah dari istri karena tidak bisa memberikan nafkah akibat terjebak di Pelabuhan Sunda Kelapa.

“Sudah ada berapa orang itu, yang rombongan depan,” ucap Edi.

“Yang mengontrak kan istilahnya enggak bisa bayar kontrakan, diusir sama yang punya rumah,” sahut nakhoda yang lain bernama Basri (47).

Baca juga: Cerita Nakhoda Terlunta-Lunta di Pelabuhan Sunda Kelapa Hampir 3 Bulan

Selama hampir tiga bulan ini mereka tidak memiliki kegiatan. Aktivitas sehari-harinya hanya berkumpul menghilangkap penat dan menunggu kabar untuk kembali bekerja.

“Ya beginilah, luntang-lantung, mondar-mandir aja, enggak ada kegiatan,” ujar Edi.

Edi masih beruntung karena memiliki rumah di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.

Tetapi hal ini tidak berlaku bagi Oji yang merupakan nakhoda asal Tegal, Jawa Tengah.

Setiap malam dia menginap di kapal sambil "menikmati” guncangan kapal seiring dengan gelombang air di Pelabuhan Sunda Kelapa.

“Tidur di kapal. Tapi rata-rata semua ABK juga tidurnya di kapal,” ucap Oji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com