Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan di Taman Tulip Ciracas yang Sering Jadi Tempat Mesum dan Mabuk Bakal Diperketat

Kompas.com - 15/07/2023, 15:43 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamanan di Taman Maju Bersama (TMB) Tulip, Jalan Sepakat, Kelapa Dua Wetan Ciracas, Jakarta Timur, bakal diperketat agar tempat itu tidak dijadikan tempat mesum dan mabuk-mabukan.

"Dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta dan pemerintah daerah sudah ada pertemuan di sini. Insha Allah akan dibangun tembok dan pagar di taman," kata Ketua RT 004/RW 10 Saipul Fadli di lokasi, Jumat (14/7/2023).

Tembok akan dibangun menggunakan hebel. Kemudian, di atasnya akan ditambahkan pagar.

Rencananya, lampu taman juga akan diperbaiki agar Taman Tulip terang benderang, tidak gelap gulita seperti saat ini.

Baca juga: Taman Tulip Ciracas Jadi Tempat Mabuk dan Mesum, Orangtua Larang Anaknya Bermain di Sana

"Saya dan warga intinya sih minta dirapikan tamannya. Dibuat pagar satu pintu, kasih lampu yang penerangannya memadai. Ada pengamanan juga," terang Saipul.

Sementara dari pengurus RT setempat, Jalan Sepakat akan dipasang portal pada jalur masuknya.

Rencananya, portal Jalan Sepakat dan portal di beberapa gang akan ditutup dan dibuka pada waktu yang sama.

Saipul menjelaskan, langkah-langkah pengamanan itu dilakukan usai tawuran pecah pada Selasa (11/7/2023) dan menewaskan laki-laki berinisial MR (23).

Kejadian itu merupakan puncak pengambilan keputusan karena warga sudah gerah dengan aktivitas sekelompok remaja asing di TMB Tulip.

Baca juga: Lebih Galak, Remaja yang Nongkrong di Taman Tulip Ciracas Marahi dan Ancam Warga Setempat

Taman memang sudah ada sejak 2001. Sejak saat itu, sudah ada remaja dari luar wilayah yang menyalahgunakan taman.

Meski sudah dipugar menjadi TMB Tulip oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta beberapa tahun lalu, aktivitas remaja masih sama seperti dahulu kala.

TMB Tulip sering dijadikan tempat untuk mesum, mabuk-mabukan, dan memakai narkoba oleh para remaja asing.

Saipul mengatakan, biasanya para remaja itu sudah berkumpul sekitar pukul 20.00 WIB sampai 05.00 WIB.

Mereka datang beramai-ramai menggunakan motor dan langsung menerobos masuk ke dalam taman untuk parkir.

Warga termasuk anak-anak memang masih bisa beraktivitas di taman pada pagi, siang, dan sore.

Baca juga: Ketua RT Ungkap Kenakalan Remaja di Taman Tulip Ciracas, Bawa Kasur untuk Mesum dan Pecahkan Lampu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com