Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sadar Dibacok Geng Motor, Nasip Mengira Dipukul Balok

Kompas.com - 17/07/2023, 19:50 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban pembacokan di Kalisari, Jakarta Timur, Nasip (56), mengaku tidak sadar bahwa dirinya dibacok lima anggota geng motor pada Minggu (16/7/2023) pagi.

"Pas dibacoknya enggak tahu, karena saat itu saya berasanya kayak dipukul pakai balok kayu," ungkap dia di lokasi kejadian di Gang Haji Kuming, Jalan Kalisari III, Kalisari, Jakarta Timur, Senin (17/7/2023).

Saat dibacok, Nasip sempat berbalik badan untuk melihat pelakunya.

Namun, ia hanya melihat lima remaja dengan usia kira-kira sepantar siswa SMP dan SMA, yang kocar-kacir dan lalu ngebut pakai lima motor.

Baca juga: Usai Ronda, Hansip di Kalisari Jaktim Dibacok Anggota Geng Motor

Bahkan, ia tidak merasakan sakit atau perih pada pundak kirinya. Nasip pun berjalan seperti biasa menuju rumahnya.

"Saya saja sempat bakar sampah pas pulang. Terus saya masuk, rebahan, di situ baru tahu kalau saya dibacok. Baju saya di bagian belakang berasa basah kayak lagi keringetan," ungkap dia.

Sembari menunggu sampah terbakar, Nasip juga sempat duduk di teras dan bersandar pada tembok pembatas rumahnya dengan rumah tetangga.

Setelah itu, barulah Nasip menuju tempat tidur untuk berbaring. Lantaran pakaiannya terasa basah, ia langsung menuju kamar mandi dan membuka bajunya.

Baca juga: Ketua RT Sebut Pelaku yang Bacok Pemuda di Tambun Berjumlah 3 Orang

Ternyata, pakaiannya memang basah, tetapi dari darah yang mengucur dari luka bacokan.

"Saya juga sentuh pundak, lho benar ada luka. Saya kaget karena berasanya kayak dipukul kayu. Darah juga berceceran ternyata di lantai rumah, dan nempel di dinding tempat saya duduk tadi," kata Nasip.

Saat itu, Nasip baru sadar bahwa ia dibacok dan bukan dipukul oleh balok kayu.

Nasip langsung melaporkan kejadian itu kepada Ketua RT. Ia dibawa ke puskesmas sebelum dirujuk ke RSUD Pasar Rebo.

Sebelumnya diberitakan, Nasip dibacok setelah pulang ronda sekitar pukul 03.30 WIB.

Baca juga: Tangis Histeris dan Kekecewaan Keluarga Korban Pembacokan Siswa SMK di Bogor...

Nasip sudah bekerja sebagai hansip di RT 012/RW 10 Kalisari sejak 2013. Dia bekerja setiap hari, mulai pukul 23.00 hingga 04.00 WIB.

Nahas, kali ini Nasip mengalami nasib buruk. Ia dibacok hanya 50 meter dari rumahnya.

Sejak awal 2023, geng motor mulai hadir dan menyusuri Jalan Kalisari III setiap Sabtu malam sekitar pukul 02.30-04.00 WIB.

Lantaran para pelaku dan geng motor yang sering melintas sama-sama menggunakan motor dan beraksi pada waktu yang sama, Nasip yakin para pembacok adalah anggota geng motor itu.

Terkait alasan dirinya dibacok, Nasip tidak mengetahuinya. Namun, ia curiga para pelaku melakukan penyerangan secara membabi buta karena tidak ada lawan.

Saat ini, kasus pembacokan yang dialami Nasip sedang ditangani Polsek Pasar Rebo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com