JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Jakarta berkurang 13.000 orang pada periode September 2022-Februari 2023.
Plt Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta Dwi Paramita Dewi menyebutan, penurunan jumlah pengangguran ini tak lepas dari kondisi ekonomi yang tumbuh 3,43 persen.
"Selama kurun Februari 2022-Februari 2023, lapangan kerja yang ada di Jakarta bertambah 134.078 penduduk atau mengurangi pengangguran 0,43 persen," ucap Dwi dalam keterangan resminya, dikutip pada Selasa (18/7/2023).
Baca juga: BPS DKI: Penduduk Miskin Jakarta 477.830 Orang
Adapun besarnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jakarta pada periode ini adalah 7,57 persen. Pada Februari, BPS mencatat TPT DKI Jakarta sebanyak 8,00 persen.
"Dibandingkan dengan Februari 2022, telah terjadi penurunan nilai TPT sebesar 0,43 persen," ucap Dwi.
Dari 4,86 juta tenaga kerja di Jakarta, sebanyak sebanyak 65,22 persen bekerja di sektor formal sementara 34,78 persennya bekerja di sektor informal.
"Hal ini didorong oleh semakin tingginya tingkat pendidikan tenaga kerja di Jakarta," tutur Dwi.
Baca juga: Pemprov DKI: Tingkat Pengangguran di Jakarta Turun ke 7,57 Persen
Adapun jumlah penduduk miskin di Provinsi DKI Jakarta pada Maret 2023 mencapai 477.830 orang.
Jumlah tersebut berkurang 17.100 orang dibandingkan data yang dicatatkan BPS Provinsi DKI Jakarta pada September 2022.
"Jika dibandingkan dengan September 2022, angka kemiskinan saat ini turun 0,17 persen," ujar Dwi, Senin (17/7/2023).
Untuk mengukur angka kemiskinan ini, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Minta Heru Budi Selesaikan Masalah Kemiskinan dan Pengangguran
Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Meski demikian, BPS melaporkan bahwa turunnya jumlah penduduk miskin di Jakarta sejalan dengan naiknya angka ketimpangan di Ibu Kota.
Dwi menyebut, ketimpangan itu terlihat dari pendapatan penduduk kelas bawah dengan atas yang semakin jauh perbedaannya.
Secara terperinci, Dwi menyebut bahwa angka ketimpangan di Jakarta pada Juli 2023 sebesar 0,431 persen. Angka itu naik 0,019 persen dibandingkan kondisi pada September 2022.
"Walaupun demikian, menurut kategori Bank Dunia, angka ini menunjukkan bahwa ketimpangan pengeluaran penduduk Jakarta masih berada pada kategori ketimpangan menengah," pungkas Dwi.
(Penulis : Tria Sutrisna | Editor : Ihsanuddin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.