JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang emosi D yang meledak-ledak karena fungsi otaknya rusak banyak dibaca pada Kamis (21/7/2023).
Dokter spesialis saraf Yeremia Tatang yang menangani anak D menyampaikan itu dalam sidang lanjutan Mario dan Shane Lukas (19) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis.
Kisah siswi siswi berinisial P (15), warga Duren Sawit, Jakarta Timur, yang menangis saat mengikuti penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur prestasi akademik juga banyak dibaca.
Ibunda P yang berinisial F (38) mengungkapkan, putrinya menangis lantaran nilainya belum memadai untuk masuk ke SMA negeri yang dipilih.
Baca juga: Pernikahan Adat Jawa Anjingnya Tuai Kontroversi, Pemilik Jojo-Luna Minta Maaf
Pemilik anjing sekaligus penyelenggara acara pernikahan Jojo dan Luna yang meminta maaf kepada Keuskupan Agung Jakarta juga diburu pembaca. Berikut paparannya:
Dokter spesialis saraf Yeremia Tatang yang menangani anak D (17), korban yang dianiaya Mario Dandy Satriyo (20), mengatakan bahwa korban menunjukkan gejala eksplosif atau emosi meledak-ledak.
Tatang menyampaikan informasi itu saat hadir sebagai ahli dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Mario dan Shane Lukas (19) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).
Mulanya, Hakim Ketua Alimin Ribut Sujono bertanya apakah korban bisa kembali bersosialisasi atau tidak. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Dokter: Cedera Otak Korban Mario Dandy adalah Kasus Pertama karena Penganiayaan
Seorang siswi berinisial P (15), warga Duren Sawit, Jakarta Timur, sempat menangis saat mengikuti penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur prestasi akademik.
Ibunda P yang berinisial F (38) mengungkapkan, putrinya menangis lantaran nilainya belum memadai untuk masuk ke SMA negeri yang dipilih.
"Hari pertama PPDB, tanggal 12 Juni 2023 jam 08.00 WIB, kami sekeluarga hanya memantau saja. Dengan nilai akhir anak saya, bisa masuk ke SMA mana," ungkap F. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Siswi di Duren Sawit Pilih Ikut PPDB Jalur Prestasi Akademik ketimbang Zonasi, Ini Alasannya
"Pernikahan" mewah sepasang anjing alaskan malamute bernama Jojo dan Luna menuai banyak kontroversi. Seorang Romo yang terlihat seolah melakukan pemberkatan dalam "pernikahan" tersebut ikut dikomentari warganet.
Melihat ini, Valentina Chandra (Valen) dan Indira Ratnasari (Nena) selaku pemilik anjing sekaligus penyelenggara acara di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Jumat (14/7/2023) lalu, meminta maaf kepada Keuskupan Agung Jakarta. Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.