Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Penumpang yang Ditahan di Ruko, Ojol: Dia Harus Bayar Rp 1,5 Juta untuk Kerja

Kompas.com - 27/07/2023, 14:29 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ahmad (26), pengemudi ojek online, menyelamatkan penumpangnya, Gira, yang ditahan di ruko penipuan kerja di ruko Grand Central Galaxy, Bekasi Selatan.

Saat di perjalanan mengantar penumpangnya kabur, Ahmad sempat menanyakan kronologi Gira bisa sampai tertahan di ruko tersebut.

Gira ternyata ditahan di ruko karena harus membayar administrasi sebesar Rp 1,5 juta oleh human resource development (HRD).

Baca juga: Fakta Penipuan Online Modus Kerja Paruh Waktu: Berawal Klik Link, Korban Rugi Rp 878 Juta

"Itu dijelaskan kalau ada biaya administrasi bisa dicicil, ketika naik ke lantai 2 HRD-nya menjelaskan dan seperti ada penekanan untuk bayar Rp 1,5 juta hari itu juga," kata Ahmad saat dihubungi, Kamis (27/7/2023).

Kata Ahmad, Gira yang tidak mempunyai uang itu diminta meminjam untuk melunasi biaya administrasi sebelum bekerja.

"Kalau enggak ada diperintahkan untuk pinjam uang ke orangtua, saudara, atau tetangga. Maka dari itu sebabnya kenapa customer saya mau kabur," kata dia.

Ahmad juga sempat bertanya kepada Gira dari mana mendapatkan lowongan pekerjaan di ruko tersebut.

Gira mengaku mendapat informasi lowongan pekerjaan dari aplikasi pencari kerja online.

Baca juga: Heroik, Seorang Ojol Selamatkan Penumpang dari Penipuan Loker di Ruko Bekasi

"Dia bilang padahal apply loker itu di JobStreet, dengan nama perusahaan A lokasinya di Jakarta dan disebutkan di JobStreet itu katanya tidak dipungut biaya apa pun," jelas dia.

Ketika mendapat panggilan, alamat dan nama perusahaan tempat kerjanya berbeda dari yang tertera di aplikasi.

"Alamatnya ada di Bekasi dan nama PT-nya pun berbeda dari yang dia apply di JobStreet," ujarnya.

Kompas.com masih berusaha untuk menghubungi Gira, namun belum ditanggapi.

Secara terpisah, manajemen JobStreet turut prihatin dengan peristiwa yang menimpa Gira.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, JobStreet mendorong korban melapor ke mereka untuk mendapatkan informasi detail mengenai penipuan lowongan kerja itu.

Baca juga: Keberanian Ojol Bantu Penumpang Kabur dari Ruko Penipuan Kerja di Bekasi

"Terutama jika ada informasi mengenai pelaku yang menyalahgunaan platform kami," ujar manajemen JobStreet.

JobStreet memastikan akan menangani masalah ini dengan serius demi menjamin keselamatan para pencari kerja. 

JobStreet juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat mencari pekerjaan secara online.

"Selalu verifikasi perusahaan dan perekrut yang terlibat dan pastikan informasi dan deskripsi pekerjaan sesuai dengan lowongan pekerjaan yang diiklankan," tulis manajemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com