Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Semprotkan APAR, Korban Kebakaran di Kapuk Muara: Api Malah Balik Arah, Besar Banget!

Kompas.com - 31/07/2023, 15:10 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 400 rumah ludes menjadi arang akibat kebakaran di Jalan Kapuk Utara II, RW 03, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu (30/7/2023).

Salah satu warga bernama Kartono (49) tidak mengetahui api bersumber dari mana.

Dia baru menyadari ada kobaran api besar yang siap melahap rumahnya setelah mendengar teriakan dari salah satu saudaranya.

"Sebetulnya saya enggak tahu sih, cuma apinya itu sudah besar. Saya posisinya lagi di rumah. Ada seorang ibu-ibu, dia saudara saya juga sih, dia teriak-teriak, 'Kebakaran! Kebakaran!'," ungkap Kartono saat ditemui Kompas.com pada Senin (31/7/2023).

Mengetahui hal ini, dia langsung mencoba mengambil alat pemadam kebakaran untuk disemprotkan ke arah si jago merah.

Baca juga: Saat Korban Kebakaran di Kapuk Muara Mengais Besi demi Beli Nasi Bungkus...

Tetapi, alat pemadam api ringan (APAR) tidak mampu untuk memadamkan api yang sudah membumbung tinggi bersama kepulan asap hitam.

"Api itu malah ke arah balik dan besar banget, ya saya ikut mundur, saya panik, 'engga bisa ini', saya akhirnya lari, saya kasih tahu anak dan istri untuk langsung lari keluar," ucap Kartono.

Dari kejadian ini, dia hanya bisa membawa surat-surat yang menurutnya berharga, yakni buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) sepeda motornya.

"Motor ada di depan, kunci lupa ambil, akhirnya saya seret itu motor sama anak saya. Kalau enggak saya seret, habis sudah," imbub Kartono.

Kartono yang rumah panggung dua tingkatnya disulap menjadi warung kelontong itu tidak mengetahui secara pasti apakah ada ledakan atau tidak saat kebakaran terjadi.

Baca juga: Keluhkan Tak Ada Air Bersih, Korban Kebakaran Kapuk Muara: Jadi Enggak Mandi, BAB Susah

Hanya saja, sejumlah tabung gas berukuran tiga kilogram di warung kelontongnya itu sudah habis terbakar.

"Saya sih sudah lari, kalau ledakan kayaknya pasti ada, tapi saya sudah lari, saya cari anak saya dulu," pungkas Kartono.

Hal senada juga disampaikan salah satu warga bernama Manda (21). Dia juga tidak mengetahui api itu berasal dari mana.

"Tahu-tahu apinya sudah besar saja. Asalnya dari Gang Masjid," kata Manda saat ditemui Kompas.com dalam kesempatan berbeda pada Senin.

Beruntung, tidak ada korban meninggal dunia atas kebakaran hebat ini.

Baca juga: Proses Pemadaman Kebakaran Muara Kapuk Belum Selesai, Petugas Damkar Ungkap Sejumlah Kendala

Berdasarkan data di posko pengungsian pada Senin (31/7/2023), sebanyak 1.008 jiwa tengah mengungsi di tenda yang sudah disediakan.

Angka tersebut meliputi 200 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah kurang lebih 400 rumah yang terbakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com