Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Didorong Selesaikan "Buffer Zone" Depo Pertamina Plumpang, Pengamat: Jangan Kehilangan Momentum

Kompas.com - 31/07/2023, 17:51 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga mendorong Pemprov DKI dan pemerintah pusat memanfaatkan momentum untuk menata kawasan Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, setelah kebakaran.

Salah satu yang diminta Nirwono adalah pembangunan zona aman atau buffer zone.

"Pemerintah ini jangan sampai kehilangan momentum dan 'waktu emas' untuk menata ulang kawasan Depo Plumpang. Karena ini pemerintah juga bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan hidup warganya," ujar Nirwono saat dihubungi Senin (31/7/2023).

Baca juga: Pemerintah Kembali Diingatkan Segera Selesaikan Buffer Zone di Depo Pertamina Plumpang demi Keselamatan

Menurut Nirwono, pembangunan buffer zone itu sangat dibutuhkan melihat Depo Pertamina Plumpang dikelilingi oleh permukiman padat penduduk yang riskan.

Bahkan, kata Nirwono, tidak ada yang dapat menjamin kebakaran tidak terjadi lagi di lokasi yang sama.

"Jika terjadi kebakaran lagi bahkan lebih hebat lagi bisa dipastikan akan membawa korban banyak. Sehingga atas dasar keamanan depo dan keselamatan nyawa warga maka pembangunan buffer zone harus dilakukan secepat-cepatnya," ucap Nirwono.

"Lebih baik mencegah sejak dini dari sekarang daripada membiarkan keselamatan warga hidup dalam ancaman kebakaran," sambung dia.

Menurut Nirwono, keberadaan buffer zone sangat dibutuhkan demi keamanan dan keselamatan karena depo berada sangat dekat dengan permukiman warga.

Baca juga: Urusan yang Belum Selesai dari Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Korban Masih Perjuangkan Kompensasi

"Itu sangat dibutuhkan pada setiap objek vital nasional, sehingga itu harus disediakan demi keamanan dan keselamatan objek itu dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya," ujar dia.

Sebelumnya, dalam pemberitaan Kompas.com pada 8 Mei 2023, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, pembangunan zona aman Depo Pertamina Plumpang masih berproses.

Rencana pembangunan buffer zone selebar 52,5 meter pertama kali diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir usai kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang yang merembet ke permukiman pada 3 Maret 2023.

Buffer zone itu nanti akan menjadi wilayah yang memisahkan permukiman warga dengan Depo Pertamina Plumpang.

Kendati demikian, Irto tidak memberikan penjelasan saat ditanya lebih lanjut mengenai progres detail pembangunan buffer zone tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com