Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Anak Main di Pinggir Rel Kereta di Pademangan, Emak-emak: Mau di Mana Lagi?

Kompas.com - 04/08/2023, 17:17 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit anak bermain di pinggir rel kereta api di Gang 21, Jalan Pademangan V, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara.

Ada yang asyik mengorek tanah, menyusun batu rel kereta api, dan berlarian ke sana dan kemari.

Terkadang mereka juga bermain burung dara, bermain bola plastik, dan layangan.

Baca juga: Polisi: Mahasiswa di Depok yang Dibunuh Seniornya Ditusuk Berkali-kali Pakai Pisau Lipat

Habibah (42), warga RT 09 RW 10, Kelurahan Pademangan Barat, membenarkan bahwa banyak anak yang bermain di pinggir rel kereta api saat petang.

Anak-anak terpaksa beraktivitas di pinggir rel yang cukup berbahaya karena tak punya lahan bermain.

"Ya habis bagaimana? Mau main di mana lagi? Tempatnya di sini doang," kata Habibah saat tengah menjaga anaknya yang bermain di pinggiran rel pada Kamis (3/8/2023).

Sebenarnya, kata dia, ada ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Patimura Pademangan Timur dan RPTRA Sahara Pademangan Barat.

Namun, jaraknya cukup jauh dari tempat tinggalnya.

"Ada kok RPTRA, tapi jauh," ucap Habibah.

Baca juga: JIS dan TIM Disebut Bebani Jakpro, Anggota DPRD DKI: Serahkan ke Pemprov

Hal senada disampaikan warga bernama Warni (38).

Dia juga mengeluhkan kurangnya taman bermain anak di sekitar wilayahnya.

"Kalau dari sini kan jauh tapi. Ibu-ibu juga malas jalannya, apalagi enggak punya motor," ujar Warni.

Karena tidak ada pilihan lain, terkadang mereka juga ikut bermain dengan anak atau sekadar memantaunya dari jauh.

Saat ditemui Kompas.com, Habibah dan Warni tengah berkumpul dengan ibu-ibu lain yang tengah menjaga anaknya.

Baca juga: Sirkuit Praktik SIM Berubah Mulai Senin, Tidak Pakai Jalur Bentuk 8 Lagi

Mereka duduk di atas kasur yang sudah ditata rapi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com