Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Penangkapan Senior Pembunuh Mahasiswa UI: Ditangkap di Depan Pacar Usai Shalat Jumat

Kompas.com - 07/08/2023, 11:02 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Altafasalya Ardnika Basya (23), tersangka pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinisial MNZ (19) ditangkap polisi pada Jumat (4/8/2023) siang.

Mahasiswa semester 6 itu diciduk aparat di kontrakannya di Kukusan, Depok, Jawa Barat.

Penjaga kontrakan yang ditempati Altaf, Sunarsih (46), mengungkapkan detik-detik penangkapan oleh dua polisi waktu itu.

Baca juga: Terungkapnya Sederet Gerak-gerik Mencurigakan Mahasiswa UI yang Bunuh Adik Tingkatnya

Awalnya, dua polisi menyatroni kontrakan yang dijaga Sunarsih sekitar pukul 11.00 WIB.

Keduanya datang dengan ramah dan menyampaikan maksud serta tujuan kedatangan mereka.

"Mereka izin mau ketemu salah satu penghuni kontrakan, tapi enggak bilang siapa," ujar dia kepada wartawan, Minggu (6/8/2023).

Tak lama menunggu, Altaf tiba-tiba datang ke kontrakannya sekitar pukul 12.00 WIB.

Ia datang ditemani sang pacar dengan mengendarai kendaraan roda dua.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswa UI Mengaku Kesulitan Uang, Tunggak Kontrakan 2 Kali

Sunarsih sempat bertanya kepada tersangka hendak pergi ke mana.

"Mau ambil barang, terus diantar ke wilayah Kelapa Dua," ujar Sunarsih menirukan jawaban Altaf.

Namun, setelah Altaf mengambil sejumlah barang di dalam kontrakan, seorang polisi tiba-tiba menghampiri tersangka.

Ia memintanya secara baik-baik untuk ikut ke kantor polisi.

"Saya langsung kaget pas tahu yang ditangkap itu dia (Altaf). Dia juga nurut, enggak ada perlawanan, dan pergi begitu saja meninggalkan pacarnya," tutur Sunarsih.

Baca juga: Diduga Usai Bungkus Korban, Senior Pembunuh Mahasiswa UI Pulang ke Kontrakan dengan Badan Berkeringat

"Dia dibawa pas banget setelah waktu shalat Jumat. Mungkin sekitar 12.30 WIB," lanjut dia.

Pacar Altaf yang kebingungan akhirnya bertanya-tanya mengapa pacarnya dibawa polisi.

Ia bahkan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. 

"Kenapa dia dibawa sama polisi? Ada apa? Ini beneran, Bu?" tanya sang pacar, sebagaimana ditirukan Sunarsih.

Penggeledahan kontrakan

Setelah Altaf dibawa ke Polres Metro Depok, ia tersangka sempat kembali ke kontrakan.

Altaf kembali ke kontrakan untuk menunjukkan barang bukti pembunuhan yang dilakukan kepada MNZ.

Sunarsih mengatakan, Altaf datang dengan kedua tangan diborgol gerakannya tidak bisa leluasa.

Baca juga: Teman Pembunuh Mahasiswa UI Ungkap Keseharian Tersangka, Suka Main Kripto dan Nonton Film Narcos

Ia hanya bisa menunjukkan lokasi penyimpanan bukti perbuatannya kepada MNZ.

Selain mengambil sebuah laptop dan HP yang dicuri tersangka dari korban, polisi turut menemukan pakaian yang dikenakan saat hari pembunuhan.

Sunarsih mengatakan, pakaian berjenis sweater itu ditemukan di sela-sela tembok kontrakan.

Sweater berwarna putih itu ditemukan dalam keadaan terbungkus plastik.

Ketika plastik pembungkusnya dibuka, banyak bercak darah yang masih membekas.

"Memang di sweater itu juga terlihat ada bekas darah. Jadi sesuai sama yang dipakai sebelumnya sama dia pas hari Rabu," ungkap Sunarsih.

"Sweater itu juga ditemukan karena Altaf mengaku ke polisi. Dia bilang pakaian bekas membunuh ditaruh di sela-sela tembok. Dia bilangnya sih belum sempat buang," lanjut dia.

Baca juga: Usai Bunuh Adik Tingkatnya, Mahasiswa UI Buang Sweater Putih Penuh Darah

Bikin geger satu kontrakan

Adha Amin Akbar (22), teman satu kontrakan Altaf mengaku kaget dengan peristiwa ini.

Ia tak menyangka temannya itu bisa melakukan hal-hal di luar batas.

Padahal, Altaf dan korban tak memiliki hubungan yang begitu dekat.

Akbar yang juga Ketua Himpunan Mahasiswa Sastra Rusia itu mengaku MNZ sebenarnya lebih dekat dengan dirinya dibanding tersangka.

"Dia enggak dekat sama korban. Justru saya yang lebih dekat, karena korban adalah staf saya langsung di himpunan," tutur dia kepada wartawan.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswa UI Mengaku Rugi Rp 80 Juta Gara-gara Investasi Kripto

Mahasiswa yang tergolong pintar

Akbar mengungkapkan, Altaf tergolong mahasiswa pintar. Menurut dia, sejumlah dosen mengakui kemampuan tersangka.

"Kalau berdasarkan informasi dari dosen, dia (tersangka) sebenarnya anak yang pintar," ucap dia.

Namun, nilai akademik Altaf kian menurun ketika tersangka menemui masalah saat berinvestasi di instrumen kripto.

Kerugian yang kian menggunung disinyalir membuatnya tidak fokus.

Altaf diduga menderita kerugian mencapai Rp 80 juta.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI Disebut Kenal Korban dari Organisasi Kampus

Akbar mengatakan, tersangka merugi karena salah perhitungan saat bermain kripto.

"Dia sempet mention soal itu (penyebab kerugian kripto). Dia mengaku hal itu disebabkan karena tebak-tebakan lah kasarnya, kan harus tebak-tebakan tuh kapan naik dan kapan turun, yang saya tahu penyebab kehilangan uangnya ya itu (salah tebak)," ungkap dia.

Akibat kerugian itu, Altaf kesulitan membayar biaya kontrakan yang ditanggung bersama-sama.

Altaf bahkan sering berkeluh kesah karena masalah itu tak kunjung selesai.

"Sempat mengeluh juga dia, dia kebingungan dan pusing untuk mencari uang (kontrakan). Tapi dia hanya mengeluh saja, enggak ngomongin bagaimana cara dia menyelesaikan masalah ini," kata Akbar.

"Dia juga sempat mengeluh susahnya mencari pinjaman untuk mengganti kerugian dengan nominal besar," lanjut dia.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI Disebut Sering Seliweran di Sekitar Kos Korban

Sebagai informasi, peristiwa pembunuhan MNZ oleh Altaf terjadi pada Rabu (2/8/2023).

Namun, jenazah korban baru ditemukan pada Jumat, (7/8/2023) atau dua hari setelah peristiwa pembunuhan.

Wakil Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengatakan, penemuan jenazah itu bermula saat keluarga korban tak bisa menghubungi MNZ.

Kemudian, salah satu kerabat korban mengunjungi indekos MNZ di Kukusan.

Penjaga indekos dan kerabat korban lantas menemukan jenazah MNZ yang terbungkus plastik hitam di kolong tempat tidur.

Setelah jenazah ditemukan, polisi memeriksa sejumlah saksi dan menangkap Altaf di hari yang sama.

Altaf mengaku membunuh korban untuk merampas barang berharga miliknya. Hal itu dilakukan karena pelaku terjerat utang pinjaman online.

Tersangka dijerat dengan pasal berlapis dan terancam hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com