Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampu Hijau Keluarga Korban Jeratan Kabel Melintang untuk Mediasi dengan Bali Tower

Kompas.com - 08/08/2023, 15:36 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga mahasiswa yang terjerat kabel optik bernama Sultan Rif'at memberikan lampu hijau PT Bali Tower untuk mengambil jalan mediasi.

"Kami masih sangat membuka diri dan itu memang harapan kami. Karena targetnya (kesembuhan) Sultan, bukan cari duit saya," ujar Fatih saat dihubungi, Selasa (8/8/2023).

Bahkan, Fatih sampai meminta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk memfasilitasi mediasi mereka.

"Kami minta bantuan (kepada Mahfud MD) untuk dimediasi dengan pihak manajemen Bali Tower untuk bisa bertemu kami," ucap Fatih.

"Kemudian kami bisa menyelesaikan ini dengan kekeluargaan tanpa bertele-tele. Nah ini harapan saya," tambah dia.

Baca juga: Semrawutnya Juntaian Kabel di Tengah Kawasan Perkantoran Mega Kuningan

Sultan ingin cepat sembuh

Sultan mencurahkan hatinya kepada Mahfud MD pada Jumat (4/8/2023). Kepada Mahfud, Sultan berharap cepat sembuh sehingga bisa melanjutkan kuliahnya yang sempat cuti.

Fatih mengatakan, pesan khusus kepada Mahfud MD dari Sultan disampaikan melalui ketikan smartphone lantaran tenggorokannya masih belum bisa berfungsi dengan baik.

Sultan menderita kelumpuhan pita suara akibat terjerat kabel fiber optik yang melintang di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.

Mahfud MD langsung membacakan pesan dari Sultan tersebut di depan keluarganya. Fatih saat itu mengaku belum sempat baca pesan yang dibacakan Mahfud.

Baca juga: Ingin Selesaikan Kasus Kabel Melintang dengan Mediasi, Keluarga Sultan: Kami Sangat Membuka Diri

Didorong saling bertemu

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MDseusai menjenguk Sultan Ri'fat di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (4/8/2023). KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MDseusai menjenguk Sultan Ri'fat di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (4/8/2023).

Mahfud sebetulnya sudah mendorong manajemen PT Bali Towerindo Sentra bertemu dengan keluarga Sultan Rif'at Alfatih.

"Kalau hukum, yang paling bagus mulai dengan mediasi. Selesai dengan mediasi, kedua pihak bertemu," kata Mahfud di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (4/8/2023).

Dalam pertemuan itu, kata Mahfud, mereka dapat membicarakan keinginan dari masing-masing pihak dan bagaimana kelanjutannya.

Namun, jika pertemuan tidak membuahkan hasil yang diinginkan atau diselesaikan dengan cara yang tidak baik, jalur hukum dapat ditempuh.

Baca juga: Mahasiswa yang Terjerat Kabel Optik Curhat ke Mahfud MD: Ingin Cepat Sembuh dan Lanjutkan Kuliah

"Kalau hukum itu mengakhiri konflik. Kalau sampai ke pengadilan atau berperkara, itu karena konfliknya tidak selesai dengan cara baik-baik, sehingga harus lembaga pengadilan yang mengurus," ujar Mahfud.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com