"Kami minta bantuan (kepada Mahfud MD) untuk dimediasi dengan pihak manajemen Bali Tower untuk bisa bertemu kami," ucap Fatih.
Baca juga: Kabel Optik Putus karena Tersenggol Truk di Palmerah, Leher Pengendara Motor Terjerat
"Kemudian kami bisa menyelesaikan ini dengan kekeluargaan tanpa bertele-tele. Nah ini harapan saya," tambah dia.
Namun, keluarga Sultan melihat belum ada iktikad baik dari perusahaan hingga laporan dibuat. Jangankan pertanggunjawaban, permintaan maaf pun tak ada.
Adapun PT Bali Tower membantah ada kelalaian dalam pengelolaan yang berujung leher pengendara motor terjerat dan mengakibatkan kecelakaan.
Kuasa Hukum PT Bali Towerindo, Maqdir Ismail menjelaskan, peristiwa yang menimpa Sultan di Jalan Pangeran Antasari pada Januari 2023 lalu, merupakan kecelakaan murni.
Menurut Maqdir, perusahaan telah melakukan penelusuran secara internal terkait kecelakaan yang menimpa Sultan.
Dari situ, tidak ditemukan bukti mengenai kondisi kabel serat optik milik perusahaan menjuntai ke badan jalan.
Berdasarkan hasil monitoring pada 26 Desember 2022, kabel masih dalam kondisi normal dan membentang di atas ketinggian 5,5 meter.
“Hal ini juga diperkuat dengan laporan kecelakaan lalu lintas pada 7 Januari 2023 yang menyatakan kejadian itu merupakan kecelakaan tunggal,” kata Maqdir.
Baca juga: Melihat Jeratan Kabel Kusut di Wilayah Binus Syahdan
Melihat sikap Bali Tower itu, masih menunggu iktikad baik PT Bali Towerindo sebagai pemilik kabel untuk menyelesaikan kasus kliennya.
"Kalau diajak bicara secara kekeluargaan, silahkan, ada catatan-catatan penting yang akan kami sampaikan," ujar Tegar.
Keluarga Sultan mengajukan sejumlah syarat. Pertama, PT Bali Tower harus mengaku salah dalam kasus ini. Sebab, kabel itu tidak boleh melintang dan harus lewat bawah tanah.
Ia lantas menyinggung Perda DKI Jakarta nomor 8 tahun 1999 tentang jaringan utilitas.
"Mengaku salah dulu, 'saya bersalah sudah membangun instalasi yang melanggar peraturan sehingga mengakibatkan adanya orang yang terluka'," imbuh dia.
Baca juga: Kondisi Tiang Miring dan Kabel Semrawut di Cikini, Kini Dirapikan Setelah Telantar Bertahun-tahun
Setelah itu, baru keluarga berbicara dengan PT Bali Tower tentang proses penyembuhan Sultan hingga pulih.