Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Karyawan KAI Simpatisan ISIS: Jadikan Akun "Marketplace" Kamuflase Tuk Simpan Senjata Api

Kompas.com - 15/08/2023, 17:03 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) berinisial DE ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Senin (14/8/2023) siang.

Dalam penggerebekan yang dilakukan di kediaman DE, di Perumahan Pesona Anggrek, RT 07/RW 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Bekasi, Densus 88 menemukan belasan senjata api dan bendera ISIS.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto saat datang ke lokasi menyebutkan, ada sekitar 18 senjata api berbagai jenis yang ditemukan di rumah terduga teroris di Bekasi.

"Masih dihitung, 18 itu campuran ada yang air gun yang dimodifikasi jadi senjata api, ada juga pabrikan," kata Karyoto.

Baca juga: Temuan Mengejutkan di Rumah Karyawan BUMN Terduga Teroris, Ada Bendera ISIS dan Senjata Mematikan

Senjata api dan peluru-peluru yang ditemukan di rumah DE itu bisa sangat mematikan. "Kalau bisa mengenai pas di daerah tertentu, sangat bisa mematikan," lanjutnya.

Selain senjata api, terdapat juga ratusan selongsong peluru dan bendera ISIS di rumah terduga teroris tersebut.

Kamuflase "marketplace"

Septa (41), tetangga yang sempat menemui mertua DE usai penggerebekan mengatakan, sang mertua tidak mengetahui soal kepemilikan senjata api maupun barang-barang yang kini telah disita polisi.

"Tadi mertuanya bilang, 'kami sih enggak tahu menahu karena memang menantu saya jualan online', ya sudah gitu saja," ujar Septa saat ditemui di lokasi, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Ratusan Peluru dan Belasan Senjata di Rumah Terduga Teroris di Bekasi, Kapolda: Sangat Mematikan!

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, akun marketplace yang dimiliki oleh DE dijadikan kamuflase untuk menyimpan berbagai senjata api.

"Marketplace itu adalah kamuflase untuk menyamarkan aktivitasnya dari keluarga, terkait dengan barang-barang (senjata api) ini," ujar Aswin saat dikonfirmasi.

Simpatisan ISIS

Aswin mengungkapkan, DE merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). DE juga aktif melakukan propaganda jihad di media sosial.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," ungkap Aswin saat dikonfirmasi.

Baca juga: Mertua Tak Tahu Menantunya yang Kerja di KAI Simpan Banyak Senjata di Rumah

DE pernah membuat unggahan dalam media sosial Facebook berupa poster digital berbahasa Arab dan Indonesia kepada pimpinan ISIS yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.

Aswin menambahkan, DE juga tergabung dalam grup media sosial Telegram bernama BEL4J4R PEDUL1 MUH4J1R. Grup itu adalah grup khusus penggalangan dana untuk kegiatan terorisme.

Densus 88 mengamankan DE pada Senin siang. Beberapa senjata api dan bendera yang terafiliasi ISIS dijejerkan di teras rumah DE.

Ditindak KAI

Sementara itu, EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji menegaskan KAI tidak akan menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih pada kasus terorisme.

Baca juga: Karyawannya Ditangkap terkait Terorisme, Ini Pernyataan Resmi PT KAI

Karena itu, mereka akan menindak tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.

"Manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme," ujarnya.

Ke depannya, lanjut Agus, KAI berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan.

"Kami akan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan oleh fungsi terkait," kata Agus.

(Penulis: Firda Janati | Editor: Jessi Carina, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com