TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan menggencarkan penanaman pohon secara serentak di setiap kecamatan.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan hal itu sebagai salah satu upaya mengatasi polusi udara yang buruk dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut dia, setidaknya ada tiga jenis pohon untuk mengatasi persoalan polusi udara, yakni pohon trembesi, tabebuya dan kembang kertas.
"Kami melakukan penanaman pohon secara serentak. (Penanamannya) menyebar di seluruh kecamatan. Saya sudah minta kepada semua kecamatan untuk melakukan penanaman dimulai sejak beberapa waktu yang lalu," kata Benyamin kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).
Baca juga: Jumlah Pasien ISPA di Tangsel Tahun Ini Naik 20 Persen Dibandingkan 2022
Selain itu, Pemkot Tangsel juga menghidupkan kembali program urban farming, terutama menanam pohon yang memiliki daun yang lebat.
Dalam kesempatan itu, Benyamin juga menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) Tangsel untuk meningkatkan lagi uji emisi bagi kendaraan bermotor, khususnya untuk bus.
Tak menutup kemungkinan, kendaraan dinas yang sudah tak layak setelah diuji emisi juga bakal dikandangkan.
"Pertama uji emisi bagi bus kendaraan kan di sini ada tempat terminal bus di Tangsel. Kami prioritaskan buat mereka. Kemudian melangkah kepada uji emisi bagi kendaraan-kendaraan dinas yang sudah tua akan kami kandangkan dan diperbaiki lagi," ucap Benyamin.
Baca juga: Bisa Pantau Polusi, Begini Cara Kerja 2 Alat Ukur Kualitas Udara Milik Pemkot Tangsel
Buruknya kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya baru-baru ini terus mendapatkan sorotan, bahkan sampai membuat Presiden Joko Widodo turun tangan.
Jokowi memberikan empat instruksi atau perintah untuk menangani buruknya kualitas udara di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas (ratas) yang membahas polusi udara wilayah Jabodetabek di Istana Merdeka, pada Senin (14/8/2023).
"Pertama, untuk penanganan polusi dalam jangka pendek harus secepatnya dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek agar lebih baik. Kemudian ada rekayasa cuaca untuk memancing hujan di Jabodetabek," ujar Jokowi.
"Dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek. Kemudian memperbanyak ruang terbuka hijau dan tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran," tutur dia.
Baca juga: Beda dengan Data IQAir, Pemkot Tangsel Klaim Kualitas Udara Masih Aman
Apabila diperlukan, lanjut Presiden, pemerintah akan mendorong work from home (WFH) untuk karyawan perkantoran.
Atau bisa juga dilakukan kerja secara hibrid dengan skema WFH dan work from office (WFO).