JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi bayi dua bulan berinisial LAH memburuk diduga karena salah diberi susu formula oleh perawat di salah satu rumah sakit nasional di Jakarta.
Chintia Suciati, ibunda LAH, mengatakan bahwa sekujur tubuh putrinya menjadi kekuningan.
"Itu benar-benar kuning, sudah sampai ke mata, lidah, semuanya itu benar-benar kuning pekat," kata Chintia di rumahnya, Jalan H Muala, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (16/8/2023).
Baca juga: Bayi Dua Bulan Diduga Jadi Korban Kelalaian RS Nasional akibat Salah Diberi Susu Formula
Chintia menjelaskan, LAH yang sejak lahir mengalami penyumbatan usus dan kelainan hati dirujuk dari RS Pelni ke salah satu RS nasional di Jakarta pada 12 Juli 2023.
Namun, LAH tidak mengalami perkembangan apa pun ketika dirawat di RS nasional tersebut. LAH bahkan diberi susu formula merek N.
Chintia berujar, awalnya sang putri memang mengonsumsi susu formula N. Namun, susu tersebut tak cocok untuk LAH. Bayi tersebut hanya bisa mengonsumsi susu formula merek PJ.
"Terjadi kesalahan susu nih, biasanya setiap pagi itu selalu diantar susu. Satu hari, delapan botol susu yang sudah ada susu bubuknya. Saya lihat, kok susunya beda ini, karena kan sebelumnya susunya (merek) N, jadi saya hafal susu N," ujar Chintia.
"Di situ dia (perawat) bilang, 'Enggak, ini susunya PJ'. Saya enggak tahu itu petugas namanya siapa, dia bilang tetap ini (susu yang diberikan) adalah susu PJ," imbuh dia.
Chintia dan perawat tersebut kemudian adu mulut. Perawat bersikukuh bahwa susu yang dia berikan adalah susu formula PJ. Chintia akhirnya mencoba memercayai ucapan perawat tersebut.
Keesokan harinya, seorang petugas rumah sakit yang lain mengatakan bahwa susu yang diberikan bukan PJ.
"Dia (petugas rumah sakit) bilang kejadian kemarin salah susu, minta maaf karena susu PJ sudah menipis dan kami disuruh beli online. Ya itu enggak masalah buat kami," kata Chintia.
Kondisi LAH pun memburuk setelah itu. Selain tubuhnya kekuningan, LAH mengeluarkan feses bercampur darah warna hitam pekat.
Baca juga: Warung Ayam Bakar Dikepung Ojol yang Geram dengan Content Creator, Pegawai: Situasinya Mencekam
LAH juga sempat kejang beberapa kali dan bibirnya menjadi miring. LAH bahkan menderita gizi buruk akibat dugaan kelalaian perawat yang salah memberi susu.
Berat badannya merosot. Padahal, saat dirawat di RS Pelni, berat badan LAH sempat naik.
"Terakhir itu 1,4 kilogram, tapi saya juga curiga, mereka bilang dalam waktu satu hari 1,7 kilogram, tapi sekarang turun lagi. Kemarin 1,780 gram, saya juga bingung 1,4 ke 1,7 kg, tapi bentukannya masih sama," jelas Chintia.
LAH saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit nasional tersebut akibat gizi buruk yang dideritanya. Namun, kata Chintia, pihak rumah sakit hingga kini belum meminta maaf.
"Kayak masih melindungi suster (perawat) dan kasih tahu mereka itu lebih mengerti medis dan saya enggak mengerti," jelas Chintia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.