Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahu Bakar Jerami Sumbang Polusi, Petani di Tangerang: Asapnya Tak Separah Bakar Hutan

Kompas.com - 22/08/2023, 19:31 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepulan asap yang baru-baru ini dikeluhkan warga perumahan Lavon Swan City, Wana Kerta, Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, rupanya berasal dari petani yang membakar jerami. 

Seorang petani bernama Muklis yang ditemui Kompas.com saat sedang membakar jerami pada Selasa (22/8/2023), mengakui aktivitasnya itu menyumbang polusi bagi lingkungan.

Namun, ia berdalih dampak yang dihasilkan dari asap jerami itu tak separah dengan pembakaran hutan.

"Iya memang tahu (menyumbang polusi). Tapi, kalau di sini memang hanya sepintas aja asapnya, enggak kayak kebakaran hutan," ucap dia.

Baca juga: Ada Oknum Pembakar Sampah, Warga Tangerang: Rutin Tiap Malam, Kami Benar-benar Dikelilingi Asap

Muklis mengatakan, pembakaran jerami itu memang sering dilakukan para petani setelah panen.

"Itu memang biasa setelah panen membakar jerami," kata dia.

Menurut Muklis, pembakaran jerami itu juga tak dilakukan setiap hari, melainkan hanya sekitar tiga sampai empat bulan sekali.

"Enggak setiap hari, kalau hanya panen aja. Itu pun paling tiga bulan sekali (bakar jeraminya) hitungan panen," ucap dia.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, pembakaran jerami terlihat di beberapa titik lahan pertanian.

Perlahan-lahan kepulan asap hasil pembakaran itu membumbung tinggi ke langit dan tertiup angin.

Alhasil, asap pekat berwarna putih yang dihasilkan dari pembakaran jerami itu berdampak kepada lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Kepulan Asap yang Dikeluhkan Warga di Tangerang Berasal dari Pembakaran Jerami


Sebelumnya diberitakan, warga mengeluhkan aktivitas pembakaran sampah yang kerap terjadi di lahan kosong, tepatnya dekat Perumahan Lavon Swan City, Wanakerta, Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.

Pasalnya, pembakaran sampah itu menghasilkan kepulan asap tebal bahkan hingga masuk ke dalam rumah warga.

Warga setempat, Wulan (30) menuturkan, aktivitas pembakaran sudah berlangsung pada bulan Mei 2023 lalu.

Akan tetapi, akhir-akhir ini aktivitas pembakaran sampah tersebut semakin parah.

"Kejadiannya sekitar empat bulan yang lalu sudah pernah ada asap-asap gitu. Cuman kami enggak terlalu concern, kita pikirnya 'oh ya cuman sesekali'. Tapi terus-menurus ternyata pernah ada asap sampai masuk rumah," kata Wulan saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Wulan Wu (@wulanwu)

Berangkat dari hal itu, kata Wulan, beberapa perwakilan warga pun komplain dan membuat laporan ke camat hingga ke dinas terkait.

Oknum pembakar sampah itu langsung ditindak pemerintah setempat dan berjanji tak mengulangi hal serupa. Nyatanya, aktivitas pembakaran sampah itu kembali terjadi.

"Sebulan lebih sempat berhenti tuh asap. Terus baru-baru ini ada lagi tipis-tipis 'kok mulai ada asap lagi'. Kemarin itu tanggal 16 Agustus 2023 paling tebel itu juga sampai masuk ke rumah asapnya," ucap Wulan.

Wulan menegaskan, biasanya aktivitas pembakaran sampah itu sering terjadi pada malam hari. Imbasnya, jalanan di permukiman warga pun tertutup kepulan asap.

"Itu semuanya kena asap. Dari mulai jalan sebelum masuk klasternya, jalan raya itu sudah ketutup asap semua," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Air PAM Asin dan Beminyak, Warga Koja Pakai Air Kemasan untuk Masak dan Minum

Air PAM Asin dan Beminyak, Warga Koja Pakai Air Kemasan untuk Masak dan Minum

Megapolitan
Warga Koja Keluhkan Air PAM di Rumahnya Asin dan Berminyak Lebih dari Seminggu

Warga Koja Keluhkan Air PAM di Rumahnya Asin dan Berminyak Lebih dari Seminggu

Megapolitan
Pemprov DKI Janjikan MRT Tetap Beroperasi Optimal Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Lintasan

Pemprov DKI Janjikan MRT Tetap Beroperasi Optimal Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Lintasan

Megapolitan
Munculnya Foto Duet Budi Djiwandono-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Babak Lanjut Koalisi Jokowi-Prabowo?

Munculnya Foto Duet Budi Djiwandono-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Babak Lanjut Koalisi Jokowi-Prabowo?

Megapolitan
Saat PSI dan Gerindra Buka Suara soal Isu Kaesang Maju Pilkada DKI, Duet dengan Keponakan Prabowo

Saat PSI dan Gerindra Buka Suara soal Isu Kaesang Maju Pilkada DKI, Duet dengan Keponakan Prabowo

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Lintasan MRT, Pihak Kontraktor Sebut akibat Induksi Elektromagnetik

Besi Ribar Jatuh ke Lintasan MRT, Pihak Kontraktor Sebut akibat Induksi Elektromagnetik

Megapolitan
Perbaikan Lintasan Rampung, MRT Jakarta Kembali Beroperasi Hari Ini

Perbaikan Lintasan Rampung, MRT Jakarta Kembali Beroperasi Hari Ini

Megapolitan
Viral Video Tarif Parkir Liar Sepeda Motor di JIS Rp 25.000, Sudinhub Jakut: Warga Kerap Cari Untung

Viral Video Tarif Parkir Liar Sepeda Motor di JIS Rp 25.000, Sudinhub Jakut: Warga Kerap Cari Untung

Megapolitan
Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak: Puncak Gunung Es yang Belum Efektif Dicegah

Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak: Puncak Gunung Es yang Belum Efektif Dicegah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Megapolitan
Pengendara Sepeda Motor di Penjaringan Tewas Ditabrak Pengemudi Mobil Lansia

Pengendara Sepeda Motor di Penjaringan Tewas Ditabrak Pengemudi Mobil Lansia

Megapolitan
Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Megapolitan
Perbaikan Lintasan MRT yang Kejatuhan Besi Ribar Proyek Kejagung Habiskan Waktu 5 Jam

Perbaikan Lintasan MRT yang Kejatuhan Besi Ribar Proyek Kejagung Habiskan Waktu 5 Jam

Megapolitan
Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta

Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com