JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN bakal berlangsung di Jakarta pada 5-7 September 2023 mendatang.
Sejumlah aturan sudah dan akan diterapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan pihak terkait guna memastikan penyelenggaraan KTT ASEAN berjalan lancar.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerapkan kebijakan work from home (WFH) 50 persen bagi aparatur sipil negara (ASN) DKI jelang KTT ASEAN yang berlangsung pada 5-7 September mendatang.
Baca juga: Jelang KTT ASEAN, Heru Budi Terapkan WFH 50 Persen bagi ASN mulai 28 Agustus
"Ada dua hal. Terkait nanti dengan KTT ASEAN, pegawai Pemda DKI (WFH) 50 persen," ujar Heru Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Mulanya, WFH bagi ASN DKI direncanakan berlangsung pada 28 Agustus-7 September 2023.
Namun, Pemprov DKI Jakarta mempercepat dan memperpanjang rencana itu, yakni dimulai 21 Agustus 2023 sampai 21 Oktober 2023 guna mengurangi kemacetan sekaligus polusi udara.
WFH diberlakukan bagi pegawai yang tidak bersentuhan langsung dengan pelayanan masyarakat.
Selain menerapkan WFH bagi ASN DKI, Pemprov DKI juga bakal memberlakukan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi pelajar di Ibu Kota.
Baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh Saat KTT ASEAN Hanya untuk Pelajar di Jaksel dan Jakpus
Namun, PJJ itu hanya berlaku bagi pelajar yang bersekolah di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.
"Jadi hanya Jaksel sama Jakpus," ujar Heru usai menanam pohon di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (23/8/2023).
Heru mengatakan, PJJ bagi pelajar di Jaksel dan Jakpus itu diberlakukan pada 4-7 September 2023.
Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta saat KTT ASEAN berlangsung.
"Kalau pelajar sekolahnya di Kalibaru, sekolah. Kalau pelajar di Cilincing, ya sekolah," kata Heru.
Baca juga: Sejumlah Jalan di Jakarta Bakal Ditutup Saat Delegasi KTT ASEAN Melintas
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, sejumlah ruas jalan di Jakarta akan ditutup saat delegasi negara melintas pada penyelenggaraan KTT ASEAN.
Jalan yang akan dilintasi oleh delegasi negara KTT ASEAN bakal ditutup selama lebih kurang dua jam.
"Prinsip pelaksanaan manajemen rekayasa lalu lintasnya adalah, pertama, pada saat delegasi akan menuju ke tempat-tempat kegiatan," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
"Misal delegasi akan berangkat jam 7 pagi, maka jam 6.30 sampai dengan jam 08.30 itu akan ada penutupan jalan," sambungnya.
Syafrin menambahkan, akan ada enam lokasi kegiatan KTT ASEAN di Jakarta, antara lain Hotel Hyatt, kantor Sekretariat ASEAN, JCC, hutan kota pelataran GBK, Hotel Sultan, dan Istana Merdeka.
"Dengan demikian, kami mengimbau ke semua masyarakat untuk menghindari area enam lokasi yang tadi saya sebutkan," ucap Syafrin.
Baca juga: Rekayasa Lalin di 29 Ruas Jalan Saat KTT ASEAN, Ini Jalur Alternatifnya
Adanya rangkaian kegiatan KTT ASEAN juga membuat Dinas Perhubungan DKI Jakarta meniadakan kegiatan car free day (CFD) di sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Minggu (3/9/2023).
"Informasi tanggal 3 September pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor ditiadakan," ujar Syafrin.
Syafrin menyarankan agar masyarakat yang ingin berolahraga dapat memanfaatkan taman atau ruang terbuka hijau di DKI Jakarta.
"Saya mengimbau masyarakat untuk aktivitas berolahraga pada tanggal 3 September 2023 silakan berolahraga di taman-taman yang ada di kawasan masing-masing," ucap Syafrin.
Sementara itu, Polda Metro Jaya bakal melarang kendaraan berat melintas di Tol Dalam Kota DKI Jakarta pada puncak penyelenggaraan KTT ASEAN.
Baca juga: Dishub DKI Bersurat ke Kemenhub soal Pembatasan Kendaraan Besar saat KTT ASEAN
"Tanggal 5, 6, dan 7 September 2023 adalah puncak daripada kegiatan KTT ASEAN ini, sehingga Tol Dalam Kota khusus kendaraan berat 2x24 jam untuk tidak melintas dalam kota," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.
Dalam penerapannya, Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta agar segera mengeluarkan surat edaran.
Latif menegaskan bahwa nantinya kendaraan berat tetap akan bisa beroperasi di wilayah DKI Jakarta melalui Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).
"Mereka tetap bisa operasional lewat JORR lingkar utara dan lingkar masih bisa. Ya memang agak panjang tapi ini hanya 2x24 jam," kata Latif.
"Mudah-mudahan bisa kita pahami bersama bahwa untuk kesuksesan acara hajatan besar kita ini," pungkasnya.
(Penulis: Muhamad Isa Bustomi, Tria Sutrisna | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ihsanuddin, Irfan Maullana).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.