Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Udara Makin Gawat, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemprov DKI?

Kompas.com - 24/08/2023, 15:16 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara di Ibukota kian mengkhawatirkan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengakui hal itu. Kata dia, kondisi kualitas udara Jakarta saat ini memang tidak baik-baik saja.

Ini bisa dilihat dari parameter yang ditunjukkan sejumlah website kualitas udara, termasuk IQAir dan aplikasi Jaki.

"Memang kami akui bahwa kondisi udara Jakarta sedang tidak baik-baik saja dan bisa dilihat dari IQAir dan beberapa aplikasi lain yang kami miliki, Jaki. Silakan masyarakat bisa mengakses Jaki kami, di sana ada menu kualitas udara untuk melihat kualitas udara Jakarta seperti apa," ucap Asep dalam konferensi pers secara daring, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Jurus Pemkot Tangsel Atasi Polusi Udara, Bakal Tambah Car Free Day dan Gelar Car Free Night

Untuk itu, kata dia, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan sejumlah aksi untuk mengatasi polusi udara yang buruk itu.

Termasuk menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home bagi para ASN DKI, menanam ribuan pohon, menerapkan tilang uji emisi, hingga pemberlakuan tarif parkir tertinggi bagi kendaraan yang tidak lolos uji emisi.

"Pak Gubernur kami sedang concern dengan penanaman pohon, sudah lebih dari 216.000 pohon yang ditanam periode Oktober sampai dengan Juli, dan juga 5 juta lebih tanaman yang ditanam. Kemudian pohon mangrove ada 47.000 lebih yang kami tanam dari bulan Januari sampai bulan Juli," ujar dia.

Baca juga: Pemkot Bekasi Intensifkan Komunikasi dengan Wilayah Lain Atasi Pencemaran Udara

Asep juga menyampaikan, Pemprov DKI pada dasarnya menaruh perhatian lebih untuk menangani masalah polusi udara yang semakin memburuk belakangan ini.

Salah satunya dengan menjalankan rencana uji emisi dan memberlakukan tilang bagi kendaraan bermotor yang tidak lolos uji, mulai besok, Jumat (25/8/2023).

"Saya ingin menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta concern sekali terhadap uji emisi dan rencananya besok (25/8/2023) kami akan melakukan uji coba tilang uji emisi dan masifnya kami akan melakukan di tanggal 1 September," ungkap Asep.

Sedangkan untuk penetapan tarif parkir tertinggi bagi kendaraan tak lolos uji emisi, kata dia sudah mulai berlaku. Kebijakan ini tepatnya sudah berlaku di 11 lokasi parkir yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta.

Yang biasanya Rp 5.000 per jam, bagi yang tidak lolos uji emisi itu bisa mencapai Rp 7.500 per jam," tutur dia.

Baca juga: 10 Kota dengan Udara Paling Bersih di Indonesia Hari Ini

Pada Kamis (24/8/2023) pagi, DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor dua di dunia.

Dikutip dari laman IQAir pukul 08.00 WIB, US air quality index (AQI US) atau indeks kualitas udara di Jakarta tercatat di angka 160.

Berdasarkan tingkat polusi, DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat. Kualitas udara tidak sehat ini diprediksi bakal terjadi sampai 29 Agustus 2023 atau lima hari ke depan.

Baca juga: Polusi Jakarta Tinggi dan Jalanan Macet, Pj Gubernur: Jumlah Pegawai Pemprov WFH Tak Sebanding Warga Ibu Kota

Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5. Konsentrasi tersebut 14.4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com