"Nah hasil CT scan, sementara dokter bilang ada pendarahan di otak. Nah itu yang segera diambil tindakan," kata Suyadi.
Saat itu, Siswanto masih dalam keadaan tak sadarkan diri. Kemudian, istri Siswanto mendapat kabar kalau Polres Tangerang Selatan merujuk menantunya agar ditangani ke RS Polri Kramat Jati.
Baca juga: Trauma dengan Mario Dandy, AG: Dengar Namanya Saja Langsung Deg-degan
Tanpa pikir panjang, keluarga memutuskan untuk memindahkan Siswanto ke RS Polri.
"Akhirnya siap dirujuk ke sana itu pun harus ada proses tunggu. Direspons pihak Polres Tangsel baru dipindah," jelas dia.
Siswanto akhirnya dipindah perawatan ke RS Polri. Sampai saat itu juga Siswanto tak sadarkan diri karena pendarahan otaknya.
Suyadi mengaku kehilangan harapan setelah mengetahui luka yang dialami menantunya.
Bahkan, Siswanto tidak menunjukkan tanda-tanda sadarkan diri maupun sembuh.
"Saya enggak bisa bayangkan kondisi dia saat itu. Kaki patah, tulang iga patah, pendarahan di otak. Saya hopeless," ujar Suyadi.
Istri Suyadi bersama anaknya terus menjaga Siswanto hingga akhir hayatnya di rumah sakit.
Bahkan kata Suyadi, anak-anak Siswanto juga ikut menjaga ayahnya selama satu minggu.
"Istri saya nonstop dengan istri korban dan anak anaknya korban selama satu minggu. Sampai sekolahnya terganggu cucu saya. Dia tidak mau meninggalkan ayahnya dan begitu pula istrinya," kata dia.
Suyadi mengatakan, ia tidak mengetahui hasil penyelidikan polisi terkait kecelakaan Siswanto.
Ia berpikir, masalah itu sudah ditangani pihak kepolisian. Suyadi menduga, anaknya sudah mengetahui penyebab kecelakaan itu namun belum sempat bercerita dengan keluarga.
"Saya tidak tahu ya, saya berpikir korban anggota polisi, dan masalah sudah ditangani ke polisi. Cuma yang pasti dalam proses itu istrinya lebih tahu," papar dia.
Siswanto dimakamkan di kampung halamannya Magelang, Jawa Tengah.
Jenazah disemayamkan di rumah duka kawasan Cipete, Kota Tangerang pada 27 Agustus. Jenazah Siswanto langsung dibawa ke kampung halamannya pada keesokan harinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.