Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Penumpang soal Pengereman Kereta LRT Jabodebek: Terasa Kasar dan Hampir Membuat Terjatuh

Kompas.com - 29/08/2023, 14:07 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) resmi beroperasi secara komersial pada Senin (28/8/2023).

Namun, dalam pengoperasian moda transportasi massal baru tersebut, sejumlah penumpang mengeluhkan soal pengereman kereta yang dianggap tidak nyaman.

Terasa kasar

Mahasiswa Universitas Indonesia bernama Resa (28) menekankan soal pengereman kereta LRT Jabodebek saat hendak berhenti di setiap stasiun.

Baca juga: Pengereman Kereta LRT Dirasa Kurang Halus, Penumpang: Lumayan Kayak Kedorong

"Yang kurang paling itu, sistemnya kan otomatis ya, pas ngerem masih (terasa) mendadak, tadi saya kebetulan duduk sih aman," kata Resa saat ditemui di Stasiun Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Senin (28/8/2023).

Ketika mencoba berdiri, Resa merasakan pengereman kereta LRT masih terkesan mendadak dan kasar.

 

Menurutnya, masih ada hentakan yang membuat penumpang yang berdiri di dalam kereta harus berpegangan erat agar tidak terjatuh.

"Kalau berdiri pas ngerem lumayan kayak kedorong, mungkin sistemnya mesti diperbaiki lagi. Kurang smooth (halus)," tambah dia.

Hampir terjatuh

Dikutip dari TribunJakarta.com, sejumlah penumpang LRT Jabodebek yang berdiri hampir terjatuh saat kereta mengerem.

Baca juga: Catatan Warga untuk LRT Jabodebek, dari Pengereman Kereta hingga Tarif

Beberapa dari penumpang itu buru-buru menggenggam pegangan tangan yang ada di bagian atas.

Sementara itu, beberapa penumpang lainnya berusaha menjaga keseimbangannya agar tidak terjatuh ke depan akibat hentakan rem kereta.

Apalagi, pengeremen itu juga mengeluarkan suara berdenyit yang lumayan keras.

"Hampir aja jatuh," ujar seorang penumpang sambil keluar dari kereta menuju peron 2 di Stasiun Dukuh Atas, Senin.

Agak "jedek"

Sama seperti Resa, Lansia bernama Emilia (62), warga Cimanggis, Depok, menilai bahwa pengereman kereta LRT Jabodebek masih terlalu kasar.

Baca juga: Lansia Keluhkan Pengereman LRT Jabodebek: Pas Ngerem Agak Jedek

Hal itu menyebabkan Emilia harus menahan posisi badannya saat kereta mengerem di setiap stasiun LRT Jabodebek.

"Nah iya, pas keretanya mengerem, agak 'jedek'. Pengeremannya masih berasa (kasar), 'jedek', gitu," ungkapnya, ditemui di Stasiun Harjamukti, Depok, Selasa (29/8/2023).

Selain soal pengereman, Emilia mengaku tak mempersoalkan fasilitas lain di LRT Jabodebek.

Kemenhub janji perhalus lagi

Berkait pengereman kereta LRT Jabodebek yang dirasa kasar, Dirjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) M Risal Wasal memberi tanggapan.

Risal mengatakan, hal itu adalah biasa dan pihaknya akan terus mengevaluasi moda transportasi baru tersebut.

Baca juga: Penumpang Keluhkan Rem LRT Kasar Saat Uji Coba, Kemenhub Janji Perhalus Lagi

"Enggak kasar (rem-nya), itu karena dioperasikan dengan operator dan memang perlu toleransi dalam sistemnya maupun dalam infrastruktur kereta apinya. Ke depan kita coba perhalus lagi," tutur Risal.

(Penulis: Firda Janati, Muhammad Naufal, Xena Olivia, Elga Hikari Putra (TribunJakarta.com) | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ihsanuddin, Jessi Carina, Jaisy Rahman Tohir (TribunJakarta.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Megapolitan
Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Megapolitan
Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Megapolitan
BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

Megapolitan
Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Ke-497 Kota Jakarta, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Ke-497 Kota Jakarta, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com