Menurut penuturan ibunda R, Mariyani (72), pembacokan itu terjadi saat anaknya tengah berada di teras rumah tak jauh dari lokasi kejadian.
Baca juga: Nasib Nahas Pria di Cengkareng, Dibacok Bertubi-tubi dan Disaksikan Ibunya
Pelaku J mulanya datang mencari petugas keamanan serta ketua RW setempat. Lantaran tak bisa menemukan keduanya, J lantas menendang bangku di depan masjid di lokasi kejadian.
Pada awalnya, J hendak membacok anak pertama Mariyani. Saat itu, kata dia, J tidak mengenakan pakaian sembari membawa golok, lalu menguber anaknya.
"Saya lari teriak ‘tolong, tolong anak saya'," kata Mariyani saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Cengkareng, Senin (28/8/2023).
Korban R mendengar teriakan 'maling' dari sang kakak. Bergegas, dia menghampiri lokasi kejadian. Kemudian, pelaku membacok R berkali-kali.
Baca juga: Jasad Bayi Perempuan di Cengkareng Ditemukan Petugas Kebersihan Dalam Ransel
"Akhirnya anak saya (R) lari ke depan, dia (pelaku) melihat, dia babat anak saya. Anak saya lengan dijahit, kaki dijahit, punggung dibacok, enam bacokan," ungkap Mariyani.
Akibat pembacokan itu, korban mengalami luka di lengan, kaki, punggung, dan ibu jari putus.
(Penulis : Zintan Prihatini | Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.