JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter Spesialis Paru Divisi Paru Kerja dan Lingkungan Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI-Pusat Respirasi Nasional RS Persahabatan, dr Efriadi Ismail, menyoroti penyemprotan air ke jalanan di Ibu Kota.
Menurut dia, penyemprotan itu justru bisa meningkatkan particulate matter (PM) 2.5 yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan.
Hal ini merujuk pada literatur dari China yang menyemprotkan air bertekanan tinggi ke ruas jalan untuk mengatasi polusi.
"Untuk yang kemarin sebetulnya tidak efektif kalau menyiramnya di permukaan," ungkap Efriadi kepada Kompas.com, Kamis (31/8/2023).
Baca juga: Beda Statement dengan Heru Budi, Kadis LH Kini Lempar Urusan Penyemprotan Jalan ke Damkar
"Ada partikel ketika disemprot, akan melambung ke udara dan malah memperbanyak jumlah partikel yang ada," sambung dia.
Efriadi tak menyarankan penyemprotan air ke ruas jalanan di Jakarta.
Kata dia, PM 2.5 nantinya terus meningkat, lalu terhirup oleh orang yang berada di sekitarnya.
Terutama pada kelompok sensitif yang bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Mau berapa banyak (mobil penyemprot)? Kecuali kalau di kompleks perumahan sendiri silakan, ini kan di jalan umum," imbuh dia.
Di sisi lain, Efriadi menganjurkan agar pengurangan polusi di Jakarta salah satunya dilakukan dengan hujan buatan.
Baca juga: Guru Besar FKM UI: Penyemprotan Air di Jalan Tidak Efektif Kurangi Polusi
Dia berpandangan, cara ini lebih efektif lantaran air menurunkan polusi dari atas, tak langsung ke permukaan tanah.
"Dampak polusi ini kenapa sekarang lebih panjang karena musim kemarau juga lebih panjang. Sehingga, banyak yang kering partikel-partikel tadi mudah terbang kena angin. Itu problem-nya," papar Efriadi.
Diberitakan sebelumnya, ada perbedaan pernyataan antara Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Asep menyebut penyemprotan jalan dihentikan, sedangkan Heru menyatakan tetap dilanjutkan.
"Untuk penyemprotan bisa hubungi Kadis Damkar atau Kasatpol PP ya," kata Asep saat dikonfirmasi, Kamis.