Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cibubur Keluhkan Akses Stasiun LRT Harjamukti yang Jauh dari Jalan Utama

Kompas.com - 31/08/2023, 16:32 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek yang turut menjangkau kawasan penyangga termasuk Cibubur sekitarnya disambut baik oleh para pencari nafkah yang bekerja di Jakarta.

Namun, masyarakat meminta transportasi pengumpan menuju stasiun di Cibubur yaitu Stasiun LRT Harjamukti diperbanyak. 

Pritha, salah satu pekerja kantoran di SCBD, Jakarta Selatan mengatakan posisi stasiun agak jauh dari tempat pemberhentian angkot. 

"Jalan LRT ini ke akses jalan utama juga kehitung cukup jauh ya dibanding MRT atau kereta. Dia agak mejorok ke dalam gitu," kata Pritha kepada Kompas.com, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Warga Cibubur Butuh Transportasi Feeder ke Stasiun LRT Harjamukti

Ditambah lagi, keberadaan pusat perbelanjaan di depan Stasiun LRT Harjamukti juga berpotensi menimbulkan kemacetan.

"Potensi macet juga kalau nanti LRT sudah berjalan normal, karena berada di bottle neck masuk ke daerah padat penduduk. Enggak ada LRT saja itu depan Cibubur Junction macet ya," ujar dia.

Pritha juga menyoroti desain stasiun yang tidak memiliki arena teduh pada bagian luarnya. 

"Kemarin pas hujan penumpukan orang terjadi juga di depan pintu keluar. Enggak ada selasar gitu buat orang nunggu kalau-kalau sampai hujan," sambung Pritha.

Padahal dengan adanya LRT, Pritha sebagai warga Cibubur mengaku terbantu untuk mengakses area lain di Jabodebek.

Baca juga: Daftar Transportasi Feeder di Stasiun LRT Harjamukti, dari Transjakarta hingga Mikrotrans Jaklingko

"Karena memang butuh untuk mempermudah kita sih untuk jalan ke tengah kota. Depok, Bogor, Bekasi kan ada kereta (KRL), ini kita kan enggak ada. Kalau LRT nanti dari Bogor, kita juga sengsara juga. Pasti isinya orang-orang Bogor, kan mereka stasiun pertama berarti," tutur dia.

Selain membawa mobil pribadi, selama ini, untuk mencapai Jakarta, Pritha biasanya berangkat dengan angkutan yang ia sebut omprengan.

"Tanggal ganjil bawa mobil untuk ke kantor di BEI SCBD. Kalau genap biasanya naik omprengan dari Cibubur Junction tarif Rp 25.000. Pulangnya pun kadang naik omprengan lagi dari Semanggi, atau naik Transjakarta," papar dia.

Ini lantaran sulitnya transportasi umum yang nyaman dan fleksibel dari daerah Cibubur menuju Jakarta.

Baca juga: Sebut Lokasi Stasiun LRT Harjamukti Strategis, Warga Cimanggis: Dekat Mal, Sangat Membantu

"Warga Cibubur itu yang paling suek, enggak ada transportasi umum. Soalnya dari kami jarang kendaraan bus yang nyaman kaya Royaltrans gitu. Kalau pun ada sudah penuh gitu, jadi cape deh," celetuk dia.

Pritha berharap, akses transportasi umum penghubung menuju Stasiun LRT Harjamukti bisa lebih memadai, begitu pula dengan jam keberangkatan keretanya.

"Apalagi sekarang masih sedikit ya armadanya. Jadi nunggunya 20 menit, sama saja kayak nunggu Transjakarta. Tapi semoga mereka berbenah ya," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com